Makan Bergizi Gratis di Karanganyar

Kala Ruang Rapat Jadi Ruang Rawat, Kisah Puskesmas di Karanganyar Tangani Siswa Keracunan MBG

Tenaga medis Puskesmas Tawangmangu Karanganyar, tak menyangka bakal menghadapi situasi mendesak,  Jumat (10/10/2025) siang.

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
PUSKESMAS TAWANGMANGU - Puskesmas Tawangmangu di Karanganyar, Senin (13/10/2025). Puskesmas Tawangmangu sempat diserbu ratusan pelajar yang diduga mengalami keracunan usai santap menu makan bergizi (MBG), pada Jum'at (10/10/2025) siang. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR – Tenaga medis Puskesmas Tawangmangu Karanganyar, tak menyangka bakal menghadapi situasi mendesak,  Jumat (10/10/2025) siang.

Ruang rapat mereka sampai harus disulap menjadi ruang darurat tambahan secara dadakan.

Hal ini dikarenakan ratusan pelajar datang silih berganti, sebagian pucat, sebagian lainnya tampak lemas. 

Mereka diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi (MBG) yang disajikan di sekolah.

DUGAAN KERACUNAN - Suasana Puskesmas Tawangmangu yang didatangi pelajar yang mengalami gejala keracunan, Kamis (9/10/2025). Mereka dilarikan ke Puskesmas Tawangmangu setelah mengalami gejala keracunan usai santap menu makan bergizi gratis (MBG).
DUGAAN KERACUNAN - Suasana Puskesmas Tawangmangu yang didatangi pelajar yang mengalami gejala keracunan, Kamis (9/10/2025). Mereka dilarikan ke Puskesmas Tawangmangu setelah mengalami gejala keracunan usai santap menu makan bergizi gratis (MBG). (TribunSolo.com/ Mardon Widiyanto)

Kedatangan para pelajar seperti gelombang air yang tak henti mengalir.

Ambulans datang beriringan, membawa siswa-siswi dari berbagai sekolah di Kecamatan Tawangmangu dan sekitarnya.

“Saat itu para siswa mulai berdatangan dengan diangkut puluhan ambulans,” kata staf Tata Usaha Puskesmas Tawangmangu, Sunarto, kepada TribunSolo, Senin (13/10/2025).

Menurut Sunarto, sejak sekitar pukul 11.00 WIB, satu per satu pelajar datang dengan keluhan serupa yakni pusing, mual, dan perut mulas.

Dalam waktu singkat, ruang perawatan Puskesmas penuh sesak. Namun, alih-alih panik, petugas segera berimprovisasi. Ruang rapat pun disulap menjadi ruang darurat tambahan.

Baca juga: Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Tawangmangu Jadi 105, Ada 9 Dirawat di RSUD Kartini Karanganyar

“Kapasitas rawat inap kami hanya 10 bed, namun kami bisa manfaatkan ruang lainnya saat darurat. Jika tak cukup ruangan, pasien kami rujuk ke klinik sekitar seperti Klinik Medistra dan Klinik Immanuel,” jelasnya.

Koordinasi lintas fasilitas kesehatan berjalan cepat. Pihak Puskesmas berhubungan langsung dengan sejumlah klinik sekitar untuk memastikan tak ada satu pun pelajar yang terlantar.

“Berkat bantuan klinik sekitar, kami bisa menangani mereka yang datang ke sini,” ujar Sunarto.

Tak hanya dari sisi medis, distribusi pasien pun berlangsung lancar berkat solidnya jaringan relawan ambulans.

Baca juga: Menu MBG yang Diduga Sebabkan Keracunan 89 Siswa di Tawangmangu Karanganyar : Nasi Goreng Ayam Suwir

Setidaknya 25 unit ambulans dari berbagai desa dikerahkan siang itu untuk membantu mengangkut para siswa, baik ke Puskesmas, rumah masing-masing, maupun ke RSUD Kartini Karanganyar bagi yang membutuhkan perawatan lebih lanjut.

“Relawan ambulans dari hampir semua desa sangat membantu dalam proses pengantaran korban. Ketersediaan obat-obatan juga cukup, bahkan ada stok darurat,” tutur Sunarto.

105 Siswa Alami Keracunan

Jumlah pelajar SD dan SMP di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, yang diduga mengalami gejala keracunan usai menyantap Menu Bergizi Gratis (MBG) terus bertambah.

Hingga Jumat (10/10/2025), tercatat sebanyak 105 pelajar mengeluhkan gejala mual dan diare.

Beberapa di antaranya bahkan harus menjalani perawatan intensif di RSUD Kartini Karanganyar.

DUGAAN KERACUNAN - Wakil Bupati Karanganyar sekaligus Ketua Satgas Percepatan MBG, Adhe Eliana bersama Wakapolres Karanganyar Kompol Miftakul Hudadan Kasdim, untuk langsung meninjau kondisi para korban keracunan di RSUD Kartini Karanganyar, Jum'at (10/10/2025). Kini ada seratusan pelajar yang mengeluh mual dan diare dan beberapa pelajar menjalani rawat inap di RSUD Kartini Karanganyar.
DUGAAN KERACUNAN - Wakil Bupati Karanganyar sekaligus Ketua Satgas Percepatan MBG, Adhe Eliana bersama Wakapolres Karanganyar Kompol Miftakul Hudadan Kasdim, untuk langsung meninjau kondisi para korban keracunan di RSUD Kartini Karanganyar, Jum'at (10/10/2025). Kini ada seratusan pelajar yang mengeluh mual dan diare dan beberapa pelajar menjalani rawat inap di RSUD Kartini Karanganyar. (TribunSolo.com/ Mardon Widiyanto)

Sekretaris Dinas Kesehatan Karanganyar, Dwi Rusharyati, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium.

"Pemeriksaan dilakukan kurang dari 24 jam setelah kejadian keracunan. Sampel makanan sudah diambil dan kami kirim ke Labkes untuk diuji," kata Dwi.

Baca juga: Pengakuan Siswa di Tawangmangu Karanganyar Diduga Keracunan Usai Santap MBG : Rasanya Seperti Sabun

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan siswa SDN 3 Nglebak, Desa Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, dilarikan ke Puskesmas Tawangmangu pada Kamis (9/10/2025) siang.

Mereka diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan di sekolah.

Sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan, para guru dan pengelola program SPPG sempat memberikan minuman seperti susu steril dan air kelapa muda kepada siswa yang menunjukkan gejala.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved