Momen eks Gubernur Jateng Bibit Waluyo Makamkan Istri Wiranto di Karanganyar, Cangkul Liang Lahat

Ringkasan Berita:

• Mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo hadir melayat Rugaiya Usman, istri Wiranto, di Karanganyar
• Bibit ikut membantu prosesi pemakaman dengan mencangkul tanah dan menutup liang lahat
• Ia mengenang almarhumah sebagai sosok baik, tidak pernah marah, dan kehilangan besar bagi TNI

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR – Gubernur Jawa Tengah periode 2008–2013, Bibit Waluyo, hadir melayat almarhumah Rugaiya Usman, istri Wiranto, di makam keluarga Astana Wukir Sirna Raga, Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Senin (17/11/2025).

Pria berusia 74 tahun itu bahkan turut membantu prosesi pemakaman.

Awalnya, Bibit yang mengenakan kemeja hitam bergaris, celana hitam, dan peci hitam hanya menyaksikan jalannya prosesi.

Namun, di tengah pemakaman, ia ikut turun tangan.

Bibit tampak menaikkan celana kain hitamnya dan melepas sepatu, lalu mulai mencangkul tanah dan memasukkannya ke liang lahat.

Ia melakukan hal tersebut beberapa kali, sebagai bentuk penghormatan dan kenangan baik terhadap almarhumah.

Saat ditemui wartawan, Bibit mengaku bahwa sosok Rugaiya Usman dikenal sangat baik dan tidak pernah marah.

Ia menilai kepergian almarhumah merupakan kehilangan besar bagi jajaran TNI.

"Seluruh TNI baik darat, udara, dan laut melihat, beliau itu luar biasa serta orangnya baik dan gak pernah marah," singkat Bibit.

Baca juga: Rumah Wiranto di Solo Tak Digunakan untuk Persemayaman Istri, Terungkap Sudah Lama Tak Ditempati

Penuh Haru

Proses pemakaman jenazah Rugaiya Usman, istri Wiranto, berlangsung penuh haru.

Isak tangis pecah di tengah prosesi pemakaman. Berdasarkan pantauan TribunSolo.com, jenazah mulai dimakamkan pukul 10.05 WIB.

Setelah Wiranto menyampaikan pidato, peti jenazah kayu diangkat oleh prajurit TNI menuju liang lahat.

Para penggali kubur kemudian menerima peti dan memasukkannya ke liang lahat.

Sesaat kemudian, Adzan dan Iqomah dikumandangkan di dalam liang lahat, menambah suasana khidmat dan membuat tangis keluarga serta pelayat semakin tak terbendung.

Raut wajah Wiranto yang semula tegar tampak berusaha menahan air mata.

Kesedihan jelas terlihat, meski ia sempat mencoba menyembunyikan wajahnya dengan kacamata. 

Dengan menahan duka mendalam, Wiranto tetap berusaha mengarahkan posisi jenazah istrinya di liang lahat.

(*)