Aksi Solidaritas Ojol
Syarat Ketat Gelaran Event Budaya di Solo Pasca Kerusuhan dan Demo, Wajib Rampung Pukul 22.00!
Pembatasan waktu ini juga berlaku pada perhelatan Solo International Performing Art (SIPA) yang digelar di Pamedan Mangkunegaran.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Semua event budaya di Solo dipastikan tetap berjalan normal meski dibatasi jam pelaksanaannya imbas kericuhan dan demo yang terjadi di Solo beberapa hari lalu.
Wali Kota Solo Respati Ardi menegaskan agar semua acara selesai maksimal pukul 22.00 WIB dan tidak digelar hingga larut malam.
"Semua event di Solo tetap berjalan normal. Kalau bisa jangan malam-malam, jam 22.00 sudah selesai," ujar Respati, Kamis (4/9/2025).
Pembatasan waktu ini juga berlaku pada perhelatan Solo International Performing Art (SIPA) yang digelar di Pamedan Mangkunegaran.
Baca juga: Peserta SIPA Sempat Ragukan Keamanan Solo Gegara Kerusuhan, Tanyakan Kondisi Lapangan ke Panitia
Direktur SIPA, R.Ay Irawati Kusumaasri, menyebut delegasi dari berbagai negara sudah datang dan siap menampilkan karya mereka.
“SIPA sudah bisa berjalan sesuai rencana. Jadi mereka sudah datang ke sini, sudah merasa aman nyaman gitu,” ungkap Irawati, kepada TribunSolo.com.
Untuk jadwal, pembukaan dimulai Kamis pukul 19.30–22.00 WIB. Pada Jumat (5/9/2025) dan Sabtu (6/9/2025), pentas berlangsung pukul 19.15–22.00 WIB.
Penyesuaian dilakukan dengan memangkas sesi penyerahan piagam dan foto bersama agar acara tidak melewati batas waktu yang ditetapkan.
"Ya kita menyesuaikan situasi dan kondisi saja. Undangan datang jam 7 malam, sebelum jam 10 malam diusahakan selesai," terang Irawati.
Baca juga: Mengenal Even SIPA Solo International Performing Arts yang Digelar pada 4, 5 dan 6 September 2025
Panitia juga memperketat koordinasi dengan pihak kepolisian hingga TNI demi menjamin keamanan dan kenyamanan jalannya acara.
“Kami sudah meminta bantuan keamanan dari kepolisian dan pihak terkait lainnya untuk mengamankan kegiatan di Pamedan Mangkunegaran,” tambah Irawati.
Irawati tak menampik sempat ada kekhawatiran delegasi terkait potensi gelombang aksi lanjutan yang berpotensi ricuh. Bahkan, mereka menanyakan soal keamanan sebelum memutuskan datang ke Solo.
“Mereka sudah menanyakan sebelum datang apakah mereka bisa datang aman gitu ya. Kami ini sudah menjawab mereka sebelum datang, mereka bisa datang ke Solo dan situasi sudah kondusif,” jelas Irawati.
Meski begitu, panitia yakin aparat kepolisian siap mengantisipasi jika ada aksi massa susulan.
“Kami koordinasi dengan tim keamanan yang membuat rencana untuk keamanan yang lebih baik,” pungkas Irawati.
Seperti diketahui, aksi demo pecah di kota Solo dan menimbulkan kekhwatiran soal situasi di daerah sekitarnya.
Baca juga: Kisah Naik Turun Okupansi Hotel Solo : Baru Bangkit dari Efisiensi, Kini Dihantam Kerusuhan
Ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Solo menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya rekan mereka, Affan Kurniawan, yang tewas setelah dilindas mobil rantis milik Brimob pada Jumat (29/8/2025).
Aksi dimulai pukul 13.00 WIB, saat para driver ojol berkumpul di Plaza Stadion Manahan Solo.
Affan Kurniawan adalah seorang pengemudi ojek online (ojol) berusia 21 tahun yang meninggal dunia pada Kamis malam, 28 Agustus 2025, setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Saat itu, Affan sedang mengantar pesanan makanan dan tidak terlibat dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di sekitar Gedung DPR RI.
Ketika kericuhan terjadi dan aparat mulai membubarkan massa, sebuah kendaraan barracuda melaju cepat di tengah kerumunan dan menabrak dua pengemudi ojol—Affan dan Moh Umar Amarudin.
Affan tewas di tempat, sementara Umar mengalami luka serius.
Aksi solidaritas meluas hingga menimbulkan kerusakan di beberapa lokasi di kota Solo, termasuk kawasan Gladak dan gedung DPRD Solo.
(*)
Peserta SIPA Sempat Ragukan Keamanan Solo Gegara Kerusuhan, Tanyakan Kondisi Lapangan ke Panitia |
![]() |
---|
Kerusuhan dan Demo Tak Pengaruhi Event Budaya di Solo, SIPA Tetap Digelar Sesuai Rencana |
![]() |
---|
Kisah Naik Turun Okupansi Hotel Solo : Baru Bangkit dari Efisiensi, Kini Dihantam Kerusuhan |
![]() |
---|
Cerita Pelaku Bisnis Hotel yang Kembali Tiarap Imbas Demo Ricuh : Wisatawan Takut Datang ke Solo |
![]() |
---|
Kisah Hotel di Solo Merugi Dampak Kerusuhan, Pesanan Kamar Hotel Banyak Dibatalkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.