Dari Hasil Kas, Paguyuban Warga Rejosari Solo Mampu Buka Lapangan Kerja Bagi Tetangga yang Nganggur

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bermula dari rasa syukur adanya destinasi wisata religi Masjid Raya Seikh Zayed, warga Kampung Rejosari, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari kini mampu bergotong-royong melakukan gerakan sosial.

Bahkan gerakan sosial tersebut juga mampu membuka lapangan kerja baru bagi warga kampung yang kesusahan mencari pekerjaan.

Ketua Paguyuban Warga Rejosari, Lanyoto menerangkan setidaknya perkumpulan yang didirikan oleh inisiatif masyarakat yang mendapatkan lahan pekerjaan dengan adanya destinasi wisata itu juga ingin berdampak bagi tetangganya yang lain.

"Itu terinspirasi karena bentuk rasa syukur warga RW XIII yang dulunya kampung kami itu mati, ekonominya juga kurang dan yang nganggur juga banyak. Terus karena kita pernah merasakan sebagai orang miskin, kini sudah bisa meningkat akhirnya kita berbagi kepada yang masih membutuhkan," jelas Lanyoto, Jumat (12/9/2025).

Baca juga: Hindari Penyelewengan, Gerakan Sosial Paguyuban Warga di Solo Laporkan Kas ke RT Sampai Wali Kota

Uang dari hasil pengumpulan kas setiap bulan bahkan diakui Lanyoto digunakan untuk menggaji belasan petugas kebersihan dan petugas keamanan.

"Kita mengajak warga yang belum bekerja untuk menjadi petugas kebersihan dan petugas keamanan juga. Jadi selain kita bergantung pada Masjid Raya Seikh Zayed, kita juga punya itikad untuk ikut menjaga destinasi wisata ini dengan menjaga kebersihan dan keamanan di lingkungan sekitarnya," kata Lanyoto.

Selain itu, Lanyoto menjelaskan bahwa pihaknya juga menyisihkan sebagian uang kas untuk membeli kamera pengawas (CCTV).

Baca juga: Raup Kas Capai Rp 25 Juta Sebulan, Gerakan Sosial Paguyuban Warga di Solo Sampai Bisa Bangun Sekolah

Kamera-kamera tersebut dipasang di sejumlah sudut lingkungan kampung untuk menjaga keamanan.

"Kita juga pasang beberapa kamera CCTV dari hasil kas tersebut. Untuk keamanan kampung dan juga menjaga lingkungan juga," pungkas Lanyoto.

(*)