Makan Bergizi Gratis di Solo
Tolak MBG, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Sarankan Program Dialihkan ke Sekolah yang Lebih Butuh
Pihak sekolah menilai, program tersebut kurang relevan karena mereka telah menjalankan program dapur sehat ramah anak sejak 2015.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - SD Muhammadiyah 1 Ketelan Kota Solo menyarankan agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dialihkan ke sekolah lain yang lebih membutuhkan.
Pihak sekolah menilai, program tersebut kurang relevan karena mereka telah menjalankan program dapur sehat ramah anak sejak 2015.
Penolakan terhadap tawaran MBG juga mendapat dukungan penuh dari para wali murid.
Mereka kompak menyatakan ketidaksepakatannya saat sekolah ditunjuk sebagai salah satu penerima program MBG oleh salah satu SPPG di Kota Solo.
Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Dwi Jatmiko, menjelaskan bahwa tawaran menjadi sasaran MBG memang pernah masuk ke sekolah mereka.
Namun, pihak sekolah memilih untuk mempertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusan.
"Sejak 2015 kita sudah memiliki pelopor dapur sehat ramah anak. Sekolah sebenarnya menerima, tetapi kami akan survei dulu setuju atau tidak setuju. Dari Dinas Pendidikan juga sudah menyatakan kalau ini dipending. Mengapa ini sudah 10 tahun aparat datang ke sekolah, itu kan tidak elok. Kepala sekolah kami nanti juga akan ke Jakarta untuk membahas ini," ujar Dwi Jatmiko, Sabtu (27/9/2025).
Menurut Dwi, selama satu dekade menjalankan program dapur sehat ramah anak, sekolah tidak pernah mengalami kendala.
Program tersebut juga telah mendapat persetujuan dari para wali murid.
"Yang dilakukan di sekolah itu tim dapur selalu bisa mengontrol dan harganya terjangkau untuk semua siswa baik yang sejahtera maupun pra sejahtera," jelas Dwi.
Dwi menambahkan, kekhawatiran utama pihak sekolah adalah soal keamanan makanan.
Ia mempertanyakan siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kalau nanti sampai ada kejadian (setelah MBG), siapa yang akan tanggung jawab kalau sampai ada keracunan. Intinya sekolah menolak itu siapa yang mau menjamin kalau ada keracunan," pungkas Dwi.
Baca juga: SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Tolak Program Makan Bergizi Gratis, Dapat Dukungan Penuh Wali Murid
Pelaksanaan program MBG menuai sorotan besar.
| Di Balik Sorotan SPPG Solo Tak Rekrut Warga Lokal, Ada Klaim Terima Upah di Atas UMR, Berapa? |
|
|---|
| Alasan SPPG di Solo Tak 100 Persen Pekerjakan Warga Solo, Klaim Butuh Tenaga Berkeahlian Khusus |
|
|---|
| Bantah Rekrut Pegawai dari Luar Daerah, Koordinator SPPG Solo : Mayoritas Relawan Ber-KTP Solo |
|
|---|
| Jadi Sorotan, SPPG di Kota Solo Banyak Merekrut Pegawai dari Luar Daerah |
|
|---|
| Temuan Ulat di Sayur MBG Solo, Koordinator SPPG : Begini Risiko Tanpa Pestisida |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Program-Makan-Bergizi-Gratis-dimulai-di-Kota-Solo-pada-Senin-1312025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.