Wacana Pengalihan MBG ke Bansos
Stainless Impor dalam Program MBG Dianggap Berisiko, Dokter Tan Singgung Risiko Dilapisi Minyak Babi
Penyelenggara program MBG diminta lebih berhati-hati dan serius dalam mengawasi penggunaan wadah stainless yang dipakai.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Stainless impor untuk wadah makan anak sekolah ternyata tidak sepenuhnya aman. Itulah yang dikhawatirkan dokter sekaligus ahli gizi, Tan Shot Yen.
Ia menekankan agar penyelenggara program Makan Bergizi Gratis (MBG) lebih berhati-hati dan serius dalam mengawasi penggunaan wadah stainless yang dipakai dalam program ini.
“Mengenai wadah stainless, tentu saja kita lihat stainless itu kastanya banyak ya. Maka harus ada ketentuan bahwa stainless itu harus diproduksi dengan baik dan bahwa stainless itu bermasalah karena kemarin kita mendengar seliweran bahwa berasal dari Tiongkok,” ujar dokter Tan kepada TribunSolo, Rabu (1/10/2025).

Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan.
Dalam proses produksinya, kata dokter Tan, tak sedikit produsen di Tiongkok yang menggunakan minyak babi sebagai greasing atau pelapis untuk menghindari gesekan ketika stainless diproduksi.
“Dan mereka itu untuk menghindari pergesekan ketika stainless ini diproduksi, disusun dengan menggunakan alat-alat tersebut maka dilapisi dengan minyak babi atau greasing. Nah greasing ini grease-nya bisa apa saja,” urai dokter Tan.
Baca juga: Ahli Gizi Dokter Tan Ingatkan Potensi Bahaya MBG : Harus Disajikan Maksimal 4 Jam Setelah Dimasak!
Bagi dokter Tan, masalahnya bukan hanya soal kualitas wadah yang harus food guaranteed, tapi juga soal cara produksinya.
“Nah yang menjadi problem kan bukan sekadar stainless-nya mempunyai kualitas yang baik. Tapi stainless ini juga harus diproduksi dengan cara-cara yang tidak menyalahi ajaran. Karena Indonesia ini kan negara yang mayoritas muslim, maka tidak menggunakan minyak babi,” tegas dokter Tan.
Kritik keras dokter Tan soal stainless muncul di tengah perbincangan wacana pengalihan anggaran MBG menjadi bantuan beras.
Baca juga: Ahli Gizi Dokter Tan Shot Yen Kritik Wacana Pengalihan Anggaran MBG ke Bansos : Nggak Masuk Akal
Ia menilai hal itu tidak masuk akal karena MBG bukanlah sekadar bansos, melainkan program yang bisa berdampak jangka panjang terhadap gizi generasi muda.
“Efek jangka panjang tentang adanya program MBG, jadi kalau program ini dijalankan dengan baik dan benar, dengan tata kelola yang benar maka tentu sesuai dengan harapan bahwa MBG ini secara jangka panjang akan memperbaiki banyak sekali masalah-masalah isu tentang malnutrisi, dan lalu tentang status kesehatan gizi. Ujung-ujungnya jangka panjang menjelang tahun 2045, kita akan mendapatkan generasi yang jauh lebih baik,” tutur dokter Tan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan mengalihkan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke bantuan sosial.
Hal tersebut apabila dana yang telah digelontorkan untuk menjalankan program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu tidak terserap secara optimal oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Pernyataan tersebut disampaikan Purbaya dalam konteks rencananya melakukan patroli untuk meninjau langsung pelaksanaan MBG di lapangan.
Ia menegaskan, pengalihan anggaran bertujuan agar dana yang sudah dikeluarkan tidak menganggur dan justru membebani keuangan negara akibat kewajiban membayar bunga utang.
Purbaya mengatakan opsi yang ia miliki jika anggaran MBG tak terserap adalah memindahkannya ke program bantuan beras untuk masyarakat miskin.
(*)
Ahli Gizi Dokter Tan Ingatkan Potensi Bahaya MBG : Harus Disajikan Maksimal 4 Jam Setelah Dimasak! |
![]() |
---|
Ahli Gizi Dokter Tan Shot Yen Kritik Wacana Pengalihan Anggaran MBG ke Bansos : Nggak Masuk Akal |
![]() |
---|
Di Solo, Wacana Alihkan Anggaran MBG ke Bansos Dikritik: Apel Dibandingkan Jeruk, Tak Bisa Disamakan |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Lempar Wacana Alihkan Anggaran MBG ke Bansos, Pakar Ragukan Efektivitasnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.