FIBA World Cup

Di Solo, Ketua Perbasi Ungkap Nasib Status Tuan Rumah Piala Dunia FIBA Indonesia, Masih Aman?

IOC menyatakan bahwa Indonesia berpotensi kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah Olimpiade akibat pelarangan atlet Israel

TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto
NASIB INDONESIA - Ketua PP Perbasi Budisatrio Djiwandono saat ditemui di sela pelantikan pengurus Perbasi daerah di Hotel Sunan Solo, Minggu (26/10/2025). Budisatrio menyebutkan bahwa FIBA sampai saat ini belum mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia Bola Basket (FIBA World Cup) dipastikan tidak terpengaruh oleh ancaman yang dilontarkan Komite Olimpiade Internasional (IOC) baru-baru ini.

Sebelumnya, IOC menyatakan bahwa Indonesia berpotensi kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah Olimpiade akibat pelarangan atlet Israel bertanding di Jakarta.

Namun, Ketua Umum PP Perbasi, Budisatrio Djiwandono, menegaskan bahwa polemik tersebut tidak berdampak pada status tuan rumah FIBA World Cup yang akan datang.

Indonesia telah ditunjuk oleh Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) untuk menyelenggarakan dua ajang besar: FIBA U-17 pada tahun 2028 dan FIBA U-19 pada tahun 2029.

Dalam pelantikan pengurus Perbasi daerah di Hotel Sunan Solo, Budisatrio menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada informasi resmi dari FIBA terkait pencabutan status tuan rumah.

"Sampai hari ini kita belum mendengar kabar apapun. Kita masih percaya FIBA akan memberikan kepercayaan bagi Indonesia untuk jadi tuan rumah FIBA World Cup," ujar Budisatrio, Minggu (26/10/2025).

Ketua PP Perbasi Budisatrio Djiwandono saat ditemui
NASIB INDONESIA - Ketua PP Perbasi Budisatrio Djiwandono saat ditemui di sela pelantikan pengurus Perbasi daerah di Hotel Sunan Solo, Minggu (26/10/2025). Budisatrio menyebutkan bahwa FIBA sampai saat ini belum mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia.

Terkait persiapan penyelenggaraan, Budisatrio menyebutkan bahwa FIBA dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada awal tahun 2025.

Kunjungan tersebut juga akan menjadi momen untuk membahas isu yang tengah berkembang terkait ancaman dari IOC.

"Dalam waktu dekat, kalau tidak salah dari FIBA juga akan menjalankan kunjungan ke Indonesia. Kita akan menjalin diskusi di kemudian hari," kata Budisatrio.

Sebagai latar belakang, IOC telah mengeluarkan rekomendasi kepada seluruh federasi internasional agar tidak mengadakan kegiatan olahraga atau pertemuan di Indonesia, kecuali pemerintah memberikan jaminan yang memadai bagi atlet dari semua negara, termasuk Israel.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Erick Thohir menyatakan bahwa keputusan pemerintah terkait larangan delegasi Israel dalam ajang Gymnastics World Championships di Jakarta didasarkan pada pertimbangan keamanan dan kepentingan publik.

"Kami di Kemenpora, sebagai wakil Pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional," kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/10/2025).

Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Terima Kunjungan Perbasi Jateng, akan Kembangkan Industri Olahraga Bola Basket

Ia menambahkan bahwa langkah tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengingat Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

"Langkah ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini juga berdasarkan UUD 1945 yang menghormati keamanan dan ketertiban umum dan juga kewajiban Pemerintah Negara Indonesia untuk melaksanakan ketertiban dunia," ujar Erick.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved