Gerindra Solo Tolak Budi Arie

DPC Gerindra Solo Tolak Budi Arie Setiadi Gabung: Bisa Merusak Tatanan Partai

Gerindra Solo sudah menyatakan sikap soal bergabungnya Budi Arie. Mereka menolak karena jika Projo bergabung bisa merusak tatanan partai.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
TOLAK BUDI ARIE. Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solo Ardianto Kuswinarno, Kamis (7/3/2024). Dia menyatakan menolak jika Budi Arie bergabung dengan Gerindra. 

Ringkasan Berita:
  • Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, dikabarkan akan bergabung dengan Partai Gerindra, namun rencana itu menuai penolakan dari sejumlah pengurus daerah termasuk DPC Gerindra Solo.
  • Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno, menilai langkah Budi Arie bisa mengganggu tatanan partai karena perbedaan kultur antara relawan dan kader.
  • Ardianto menegaskan kader Gerindra sudah solid dan loyal mendukung Prabowo tanpa perlu tambahan dari relawan luar.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Isu bergabungnya Ketua Umum (Ketum) Relawan Projo, Budi Arie Setiadi, menjadi kader Partai Gerindra memicu penolakan dari pengurus partai di berbagai daerah, termasuk Solo.

Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solo, Ardianto Kuswinarno, mengatakan bahwa pihaknya keberatan jika mantan Menteri Koperasi dan UKM tersebut bergabung sebagai kader partai berlambang Garuda.

Ramai diberitakan, beberapa waktu lalu Budi Arie menyampaikan niatnya untuk bergabung ke Gerindra dalam Kongres ke-3 Projo yang digelar di Jakarta pada awal November lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Budi Arie menyatakan bahwa arah kelompok relawan yang ia pimpin akan memberikan dukungan yang selaras dengan Presiden Prabowo Subianto, termasuk dalam hal dukungan politik terhadap partai.

Baca juga: Di Solo, Budi Arie Tepis Isu Utang Kereta Cepat Whoosh : Bukan Salah Jokowi, Itu Investasi

Terkait hal tersebut, Ardianto menerangkan bahwa Gerindra telah memiliki basis pendukung yang militan dan loyal tanpa harus mengandalkan kelompok eksternal.

“Kalau Solo sendiri sama, kita juga tidak begitu bisa menerima. Kami sebagai kader tidak bisa menerima baik itu Pak Budi Arie maupun anggota Projo bergabung ke Gerindra. Karena kita sudah punya kader militan bahkan melebihi Projo malahan,” ungkap Ardianto saat dihubungi awak media, Selasa (11/11/2025).

Lebih lanjut, Ardianto menjelaskan bahwa perbedaan latar belakang dan kultur antara relawan dan partai bisa menimbulkan gesekan internal nantinya.

Apalagi, menurut Ardianto, kader partai memiliki aturan tersendiri yang diatur dalam AD/ART.

“Kalau nanti Budi Arie masuk, bisa merusak tatanan partai. Karena dia sudah punya pola pemikiran yang berbeda dengan AD/ART Partai Gerindra. Dia merasa punya power yang sangat tinggi, akhirnya masuk ke Gerindra, itu nanti malah merusak. Oleh karena itu, saya sangat tidak setuju, karena level relawan dan partai berbeda,” tegasnya.

“Kader-kader kita ini sudah terbukti loyal dan konsisten mendukung perjuangan Pak Prabowo dari awal. Jangan sampai semangat itu rusak karena ada orang luar yang tiba-tiba ingin masuk dengan membawa pengaruhnya sendiri,” lanjut Ardianto.

TEMUI JOKOWI - Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi usai menemui Presiden ke-7 RI Joko Widodo di kediamannya di Solo, Jumat (24/10/2025). Organisasi relawan Pro-Jokowi atau Projo akan menggelar Kongres ke-3 di Jakarta 1-2 November 2025 mendatang.
TEMUI JOKOWI - Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi usai menemui Presiden ke-7 RI Joko Widodo di kediamannya di Solo, Jumat (24/10/2025). Organisasi relawan Pro-Jokowi atau Projo akan menggelar Kongres ke-3 di Jakarta 1-2 November 2025 mendatang. (TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin)

Gerindra Tak Kurang Figur

Disinggung apakah sikap penolakan tersebut telah disampaikan ke DPW maupun DPP Partai Gerindra, Ardianto menyebut bahwa sikap ini merupakan bentuk kesolidan kader partai di Solo.

“Ini baru pandangan saya sendiri, tapi kalau saya menolak, otomatis seluruh kader di Solo menolak. Karena kami satu suara. Nanti kalau dari pusat atau provinsi ada permintaan pandangan terkait isu ini, kami akan sampaikan apa adanya, dengan alasan yang sudah saya sebutkan tadi,” urainya.

Ardianto juga menjelaskan bahwa sejak berdiri, Gerindra tidak pernah kekurangan figur potensial, baik di tingkat daerah maupun nasional.

Baca juga: Budi Arie Sowan Jokowi di Solo Jelang Kongres Projo, Minta Arahan Bikin Partai Baru?

Oleh karena itu, menurutnya, masuknya anggota relawan bisa mempengaruhi kaderisasi yang telah dibangun sejak awal.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved