Prabowo Resmikan RS Jantung di Solo

Respati Dikejar Deadline! Solo Hanya Punya 4 Tahun Siapkan SDM untuk RS Jantung Emirates-Indonesia

Respati hanya memiliki waktu 4 tahun untuk menyiapkan tenaga medis yang cukup sebelum pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Kota Solo.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
SALAM HORMAT. Wali Kota Solo, Respati Ardi saat memberikan hormat pada Presiden Prabowo tiba di RS Jantung Emirates Indonesia pada Rabu (19/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Wali Kota Solo Respati Ardi menegaskan RS Jantung Emirates Indonesia kekurangan tenaga medis meski telah diresmikan Presiden Prabowo.
  • Pemkot hanya punya waktu 4 tahun untuk menyiapkan SDM sebelum pengelolaan diserahkan penuh ke daerah, termasuk menyusun roadmap pendidikan kesehatan.
  • Solo mengajukan hampir 20 tenaga medis untuk pelatihan dan berharap kerja sama dokter UEA membantu pemenuhan kebutuhan rumah sakit.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Respati Ardi menghadapi tantangan besar setelah Presiden Prabowo Subianto meresmikan RS Jantung Emirates Indonesia.

Meski fasilitas kesehatan modern ini sudah beroperasi, Respati hanya memiliki waktu empat tahun untuk menyiapkan tenaga medis yang cukup sebelum pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kota Solo.

“Kita sangat senang akhirnya diresmikan di sini. Alhamdulillah sudah beroperasi. Saya juga berterima kasih kepada Pak Menteri Kesehatan yang on handling RS Sardjito dari Kemenkes sebelum kita diberi nanti kita diberi waktu tenaga medis yang siap hingga 4 tahun kemungkinan baru diserahkan pemerintah kota,” kata Respati, Rabu (19/11/2025).

Respati juga mengingatkan bahwa rumah sakit berdiri di atas lahan milik warga Solo, sehingga manfaatnya harus kembali kepada masyarakat.

Baca juga: Dibangun di Era Gibran, Diresmikan Prabowo! RS Jantung Emirates-Indonesia di Solo Siap Beroperasi

“Perlu diketahui lahan ini di atas milik warga Kota Solo. Harapannya benar-benar kemanfaatan dirasakan oleh nggak hanya warga Solo tapi seluruh Indonesia. Hanya ada 4 di Indonesia seperti ini,” terangnya.

Untuk mempersiapkan diri, Pemkot kini tengah menyusun roadmap pendidikan kesehatan dan pengembangan SDM.

Respati juga mendorong warga Solo yang ingin bersekolah kedokteran untuk mengambil kesempatan ini.

“Saya mohon warga Solo yang punya kemampuan untuk bisa sekolah dokter siap memfasilitasi hingga lulus dan ada komitmen. Kalau di sekolahkan jangan ke kota lain. Di Kota Solo masih sangat membutuhkan tenaga medis,” jelasnya.

Baca juga: Baru Diresmikan Prabowo, RS Jantung Emirates Indonesia di Solo Ternyata Kekurangan Tenaga Medis

Saat ini, operasional rumah sakit masih berada di bawah Kementerian Kesehatan melalui RSUP dr. Sardjito. 

Respati tak menutupi bahwa Kota Solo belum memiliki tenaga medis yang memadai untuk mengisi kebutuhan SDM di rumah sakit jantung tersebut.

“Harus ada pertukaran dokter dari Uni Emirat ke Indonesia. Karena jujur saja kami kekurangan untuk bisa belajar. Tadi sudah dibuka kedua negara bisa terbuka setelah ini. Kedutaan UEA juga berkomitmen untuk mengirim dokter-dokter tenaga medis kita untuk bisa belajar di sini,” ungkap Respati.

Pemkot Solo telah mengajukan hampir 20 tenaga medis untuk diberikan pelatihan agar dapat memenuhi standar layanan rumah sakit baru ini.

Namun, proses pembelajaran masih bergantung pada RSUP dr. Sardjito yang menjadi operator sementara.

Baca juga: Diresmikan Prabowo Hari Ini, Pembangunan RS Jantung Emirates Indonesia di Solo Telan Rp417 Miliar

“Kita udah beberapa hampir 20 kita dorong ke sini ASN Pemkot. Tapi kan semua dari Sardjito. Kami mohon Sardjito membuka juga untuk kita belajar,” tambahnya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved