Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kisah Nenek Pengidap Stroke Jualan Rambak Kulit di Cemani, Sukoharjo, Undang Simpati Warganet

Dia juga mengunggah tiga buah foto, di mana terlihat nenek berambut putih itu duduk di kursi roda tanpa alas kaki.

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Hanang Yuwono
FACEBOOK.COM/Yudi Forester‎-INFO CEGATAN SOLO DAN SEKITARNYA
Nenek pengidap stroke selama tiga tahun jualan rambak di daerah Cemani-Sanggrahan, Sukoharjo. 

TRIBUNSOLO.COM -- Media sosial Facebook,kini tak cuma jadi ajang berinteraksi, melainkan juga berbagi kisah.

Tak jarang kisah yang dibagikan di laman Facebook menjadi viral dan mengundang respons sejumlah orang.

Dan grup lokal asal Solo, INFO CEGATAN SOLO DAN SEKITARNYA (ICS) ini bisa menjadi contoh.

Sebab, grup satu ini kerap berbagi informasi hingga kisah yang menggugah hati kalangan warganet pengguna Facebook.

Kamis (14/9/2017), akun Facebook Yudi Forester, membagikan kisah plus foto yang mengisahkan seorang nenek pengidap stroke.

Dituliskan oleh akun Yudi Forester, wanita itu sudah tiga tahun mengidap sakit stroke namun tak mematahkan semangatnya untuk bekerja.

"Inspirasi pagi..
Nenek ini sudah 3thn sakit stroke..
Tapi dia tidak mau menyerah berdiam diri menghadapi kenyataan.
Dan masih berjualan rambak kulit sekitar cemani-sanggrahan dsk..," tulis aku Yudi Forester.

Nenek pengidap stroke selama tiga tahun jualan rambak di daerah Cemani-Sanggrahan, Sukoharjo.
Nenek pengidap stroke selama tiga tahun jualan rambak di daerah Cemani-Sanggrahan, Sukoharjo. ( FACEBOOK.COM/Yudi Forester-INFO CEGATAN SOLO DAN SEKITARNYA)

Dia juga mengunggah tiga buah foto, di mana terlihat nenek berambut putih itu duduk di kursi roda tanpa alas kaki.

Di depannya, dia menggantungkan dagangan berupa rambak (kerupuk) kulit sapi dengan bantuan sebatang kayu kecil.

Tak sekadar memposting foto, Yudi Forester juga mengimbau para anggota grup ICS agar membeli dagangan wanita itu jika ketemu.

"Semangat terus nenek wonderwoman.
Monggo sing kepareng ketemu kaliyan mbahe imi dilarisi geh lur.. ," tulis akun bersangkutan.

Dalam baris tulisan terakhir, akun Yudi Forester juga menjelaskan alasan si nenek tetap berjualan di tengah keterbatasan fisiknya.

"(Ampun mbully anake, mergone mbahe nekat dodol, senadyano wes di penggak anake),'" pungkasnya.

Sejak diposting, unggahan dan tulisan akun Yudi Forester itu lantas menuai komentar dari anggota grup lainnya.

Doa dan ucapan salut mengalir deras di kolom komentar hingga mencapai 40 lebih saat berita ini diturunkan.

"Sehat selalu,mbah..Di borong Yudi Forester...kae yo liwat dalan kidul ditukoni bojoku...," tulis akun Ayif.

"Salut sma mbah nya ...," komentar akun Hendra Pras.

"panutan yg patut di contoh....,,semangat nggeh mbah mugi sehat & laris rambak ipun," komentar akun Mbah Darmo di grup ICS. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved