Kritik Tagar #SayaTidakTakut, Deddy Corbuzier Ungkap Ayahnya yang Nyaris Jadi Korban Bom Gereja
Waktu itu, cerita Deddy, ayahnya pergi ke gereja di hari Minggu. Ayah Deddy tidak dapat tempat parkir ditempat yang biasa ia parkir.
Penulis: Daryono | Editor: Daryono
TRIBUNSOLO.COM - Rentetan aksi terorisme yang menyasar gereja dan kantor polisi di beberapa daerah di tanah air menuai tanggapan dari berbagai pihak.
Tak terkecuali dari artis Deddy Corbuzier.
Pemandu acara Hitam Putih ini membuat video dengan judul BOM, INDONESIA, TERORISME DAN AGAMA.
Video berdurasi 6 menit 43 detik itu diunggah Deddy di akun YouTube-nya, Selasa (15/5/2018) kemarin.
Di awal videonya, Deddy mengaku tak habis pikir seorang ayah bisa mengajak anaknya untuk melakukan bunuh diri serta bisa mempercayai apa yang dilakukannya itu benar.
Deddy juga menegaskan apa yang dilakukan pelaku teror tidak didasarkan pada ajaran agama.
Dengan demukian, menurut Deddy, kita tidak bisa menyalahkan pelaku teror berdasarkan agama yang ia anut.
Mengingat tidak ada agama yang mengajarkan terorisme.
Hal yang menarik di akhir video Deddy adalah rupanya ayah Deddy pernah nyaris menjadi korban bom di sebuah gereja.
Hal itu diungkap Deddy saat ia mengkritik munculnya tagar #sayatidaktakut saat aksi teror terjadi.
Menurut Dedy, tagar itu tidak menyelesaikan apapun.
Deddy kemudian menceritakan ayahnya yang trauma setelah nyaris menjadi korban bom.
Waktu itu, cerita Deddy, ayahnya pergi ke gereja di hari Minggu.
Ayah Deddy tidak dapat tempat parkir ditempat yang biasa ia parkir.
Lalu ayah Deddy pun bertanya pada tukang parkir, mengapa tak ada tempat parkir.