Kehadiran Pedagang Pasar Darurat Jebres yang Buka Lapak di Depan Pasar Rejosari Tuai Protes
Beberapa pedagang Pasar Rejosari memiliki pelanggan tetap dan tengkulak yang biasa mengambil barang dagangannya.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sudah sejak tanggal 9 Mei 2018, puluhan pedagang Pasar Jebres dipindah ke pasar darurat yang didirikan di lahan bekas pasar darurat pedagang Pasar Rejosari Solo.
Terkait hal tersebut, beberapa pedagang Pasar Rejosari mengaku omzetnya menurun karena para pembeli yang datang lebih memilih membeli di pasar darurat Pasar Jebres.
Namun, hal berbeda disampaikan oleh pedagang sayur di dalam kios Pasar Rejosari.
Salah satu pedagang sayur, Sumini mengatakan, pedagang di luar pasar dan pedagang pasar darurat Jebres, tidak terlalu berpengaruh terhadap pendapatannya.
Baca: Fadli Zon Sebut THR 2018 Bermuatan Politik, Sri Mulyani Berikan Tanggapannya
Beberapa pedagang Pasar Rejosari memiliki pelanggan tetap dan tengkulak yang biasa mengambil barang dagangannya.
“Beberapa pedagang ada yang sudah menjadi langganan tengkulak, sehingga kehadiran pedagang dari pasar Jebres yang direlokasi di timur Pasar Rejosari (pasar darurat), tidak berpengaruh dengan pendapatan kami," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (24/5/2018) siang.
Ia menambahkan, seharusnya ada pihak yang berwenang melarang pedagang berjualan di depan Pasar Rejosari.
"Namun jika pedagang (dari Pasar Jebres) dilarang berjualan di depan pasar, seharusnya lurah pasar dan pihak terkait menertibkan,” katanya.
Baca: Warga Langenharjo Sukoharjo Ini Syok Berat 3 Asetnya Dilelang Bank hingga Istrinya Stroke
Adapun, pembangunan pasar darurat ini merupakan salah satu tahapan revitalisasi Pasar Jebres.
Pemkot Solo telah siap realisasikan revitalisasi tersebut dengan dana APBD Provinsi dan APBD Kota sebesar Rp 18,5 miliar.
Target revitalisasi dimulai pada bulan Juni dan selesai pada akhir 2018 mendatang.
Revitalisasi Pasar Jebres mendesak dilakukan karena bangunan pasar itu belum pernah diperbaiki menyeluruh. (*)