Sidak ke Pasar, Petugas DKK Karanganyar Temukan Makanan Kedaluwarsa dan Berformalin
Di Pasar Jungke, petugas menemukan 207 bungkus bumbu masakan siap saji kedaluwarsa dengan kemasan rusak.
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Efrem Siregar
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) menemukan sejumlah makanan kedaluwarsa dan mendekati kedaluwarsa dalam inspeksi di sejumlah pasar, minimarket, dan supermarket di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (24/5/2018).
Petugas juga menemukan beberapa produk makanan mengandung pewarna sintetis dan berformalin
Di Pasar Jungke, petugas menemukan 207 bungkus bumbu masakan siap saji kedaluwarsa dengan kemasan rusak.
Barang-barang tersebut ditemukan di tiga kios.
Baca: Soal Wacana Pengelolaan SMA/SMK ke Pemkab, Ini Komentar Pjs Bupati Karanganyar
Lalu, dari sampel, diperkirakan 70 persen bumbu siap saji di pasar tersebut dianggap tak layak pakai.
Saat DKK memeriksa sampel teri nasi, ikan asin dan mi gandum, ketiga makanan dinyatakan mengandung formalin.
Sedangkan cendol merah, positif mengandung bahan pewarna sintetis.
“Untuk bahan makanan berformalin, kami sita agar tidak dijual lagi," katanya.
Sementara itu, produk kedaluwarsa telah disegel sehingga pedagang tak bisa menjualnya lagi.
"Kami meminta pedagang meretur barang yang kedaluwarsa ke distributornya,” katanya.
Mendapat laporan tersebut, Kepala Pasar Jungke Sumardi mengatakan akan menindaklanjutinya.
Baca: Rapat Paripurna DPRD Karanganyar, Fraksi Golkar dan PKS Suarakan Kecaman untuk Terorisme
Menurut Sumardi, pihaknya cukup sulit memantau produk-produk yang beredar di pasar lantaran banyaknya distirbutor barang untuk pedagang di Pasar Jungke.
"Tapi, kami akan mengingatkan pedagang jangan sampai menjual barang kedaluwarsa," katanya, Kamis (24/5/2018).
Selain itu, secara terpisah, tim pemantau juga disebar ke beberapa minimarket dan supermarket di kawasan Jaten.