Ramadan 2018
Rektor UNS Buka Puasa Bersama Wartawan Kota Solo
"Karena orang puasa tidak boleh tamak, tidak boleh marah, jadi bisa menjaga 4 mutiara tersebut," terangnya.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Rektor beserta jajaran pimpinan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berbuka puasa bersama wartawan Kota Solo, Rabu (30/5/2018) sore.
Puluhan wartawan baik media cetak,elektronik, dan televisi mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di rumah dinas Rektor UNS tersebut.
Pada kesempatan itu, turut hadir Pengasuh Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta, Jawa Tengah, KH M Dian Nafi seklaigus memberikan ceramah singkat.
Ia menyampaikan di dalam diri manusia terpasang 4 mutiara keluhuran sejak lahir.
"Empat itu, yang pertama adalah akal, akal yang membuat manusia memahami kitab suci dan lainnya," kata dia.
Baca: Penjualan Online di Solo Meningkat Tajam Jelang Lebaran 2018
Dan bisa memilah yang mana yang baik dan yang buruk.
Ia meneruskan penjelasannya, mutiara mutiara yang kedua adalah agama.
Sedangkan mutiara yang ketiga adalah rasa malu.
"Rasa malu merupakan batas untuk manusia bisa berbuat estetis dan etis, kalau tidak punya malu ya bisa berbuat semaunya, dan itu bukan hal yang baik," kata Dian Nafi.
Dan mutiara keluhuran yang terakhir adalah amal saleh.
Menurutnya, semua manusia punya kecenderungan berbuat amal saleh.
"Tapi bisa juga 4 mutiara tersebut hilang, misalnya saat panik dan marah," katanya.
"Misal ambil keputusan sambil marah biasanya luput, ndak bener," tambah dia.
Baca: Kasus Candaan Bom di Pesawat Lion Air, Pengacara Tersangka Tuding Pramugari Jadi Biang Kepanikan
Untuk bisa mempertahankan mutiara tersebut itu dengan puasa.
