Staf Proyek Pembangunan KA Bandara Adi Soemarmo akan Koordinasi soal Kompensasi yang Diminta Warga
Kompensasi tersebut diminta karena warga menganggap pihak proyek tersebut memberikan dampak pada gangguan kesehatan dan ekonomi warga.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pihak pelaksana proyek pembangunan KA Bandara Adi Soemarmo masih akan melakukan koordinasi terkait tuntutan kompensasi warga.
Dijelaskan oleh Staf Pelaksana Proyek, Rizal, kompensasi yang diminta warga akan didiskusikan dengan sejumlah pihak.
Mulai dari pihak kelurahan hingga kecamatan.
"Kita harus diskusikan dengan pihak terkait mulai kelurahan hingga kecamatan," katanya usai berdiskusi di kantor Kelurahan Kadipiro, Senin (5/11/2018) siang.
"Hal ini masih harus dikoordinasikan, semuanya terkait jadi perlu koordinasi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya oleh TribunSolo.com, warga Kampung Bayan, RT 1/ RW 7 Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, yang merasa dirugikan meminta sejumlah kompensasi kepada pihak proyek pembangunan KA Bandara Adi Soemarmo.
• Merasa Dirugikan atas Proyek Pembangunan KA Bandara Adi Sumarmo Solo, Warga Minta Kompensasi
Kompensasi tersebut diminta karena warga menganggap pihak proyek tersebut memberikan dampak pada gangguan kesehatan dan ekonomi warga.
Beberapa spanduk dan poster bernada protes pun mulai terpasang di sepanjang dinding jalan proyek.
Spanduk tersebut bertuliskan "Raono Kesepakatan Minggato, Kami Menolak Keras Lingkungan kami Dikotori, Pikirkan Dampak Proyek, Pikirkan Warga".
Warga awalnya hanya meminta pihak proyek untuk bersedia berdialog dengan warga terkait penyiraman jalan dan debu yang menganggu warga.
Selain itu, warga juga menyayangkan proyek tersebut telah berdampak kepada salah seorang balita yang mengidap ISPA, karena debu pembangunan.
Balita tersebut baru berusia 3 bulan, dan cukup rawan terhadap penyakit.
Jika permintaan tersebut tidak dipenuhi, warga menyatakan siap turun dan akan melakukan aksi lebih besar. (*)