Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Lawan Kekerasan terhadap Perempuan, Aktivis di Solo Gelar Aksi Longmarch dan Orasi di Slamet Riyadi

Sejumlah Aktivis perempuan di Solo mengadakan aksi bersama untuk memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Minggu (9/12/2018).

Editor: Fachri Sakti Nugroho
IST
Komunitas anti kekerasan terhadap perempuan menggelar aksi damai di Car Free Day Solo, Minggu (9/12/2018). 

TRIBUNSOLO.COM - Sejumlah Aktivis perempuan di Solo mengadakan aksi bersama untuk memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 Days of Activism Against Gender Violence) di Car Free Day (CFD) di Jalan Protokol Slamet Riyadi, Minggu (9/12/2018).

Aksi tersebut diikuti oleh berbagai organisasi yang fokus terhadap isu perempuan, yakni Kohati Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Surakarta, DISPERIS, KORPRI, Dialog Emansipatoris, Komunitas Larasati, GMNI Surakarta, dan IMM Ahmad Dahlan Kota Surakarta 

Peringatan 16 Days of Activism Against Gender Violence ini merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia dan menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

“Kami melakukan aksi bersama ini dikarenakan melihat maraknya kasus kekerasan yang dialami perempuan dari tahun ke tahun yang semakin meningkat, mengajak masyarakat Kota Surakarta agar lebih peduli lagi terhadap kasus kekerasan yang terjadi pada perempan, serta mengajak korban perempuan untuk berani bersuara dan melaporkan kekerasan yang dialaminya” kata Ketua Umum Kohati HMI Cabang Surakarta Gita Ayu Atikah melalui rilis yang diterima TribunSolo.com.

Peringati Hari HAM, Mahfud MD Ungkapkan Peran Agama dalam Menegakkan HAM Melalui Kisah Nabi Muhammad

Komunitas anti kekerasan terhadap perempuan menggelar aksi damai di Car Free Day Solo, Minggu (9/12/2018).
Komunitas anti kekerasan terhadap perempuan menggelar aksi damai di Car Free Day Solo, Minggu (9/12/2018). (IST)

Kegiatan ini diawali dengan longmarch dari kawasan Toga Mas sampai Taman Sriwedari.

Dilanjutkan dengan orasi dan pembacaan puisi dari masing-masing elemen organisasi keperempuanan di Solo.

Kegiatan ini ditutup dengan aksi sosial berupa penggalangan dana dari masyarakat untuk mendukung program “Pundi Perempuan” yang diselenggarakan oleh Komnas Perempuan dan IKA sebagai bentuk bantuan secara finansial pada korban kekerasan terhadap perempuan.

Bantuan ini bertujuan untuk membantu pemulihan trauma korban dan penanganan kasus hukum.

Ada 6 tuntutan yang ingin disampaikan dalam aksi tersebut, yaitu:

Peringati Hari Hak Asasi Manusia, Fadli Zon Soroti Penegakan HAM di Era Jokowi

Komunitas anti kekerasan terhadap perempuan menggelar aksi damai di Car Free Day Solo, Minggu (9/12/2018).
Komunitas anti kekerasan terhadap perempuan menggelar aksi damai di Car Free Day Solo, Minggu (9/12/2018). (IST)

1. Lawan segala bentuk ketidakadilan terhadap segala bentuk pelanggaran terhadap hak-hak kemanusiaan.

2. Menuntut pemerintah untuk memberikan akses keadilan bagi perempuan korban kekerasan.

3. Mendorong korban untuk berani menyuarakan kekerasan yang dialami perempuan.

4. Mengajak masyarakat untuk lebih aktif menghentikan kekerasan yang terjadi di ranah domestik maupun publik.

5. Mengecam segala bentuk kekerasan fisik, psikis, verbal terhadap perempuan dan mengawal proses hukum yang terjadi.

6. Menuntut lembaga eksekutif dan legislatif untuk segera membahas dan mengesahkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual dengan tidak mengabaikan hal-hal prinsip terkait pencegahan, hukum acara pembuktian, pemulihan dan perlindungan hak-hak korban.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved