Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Libur Imlek Kawasan Pasar Gede Solo Macet, Ini Tanggapan Wali Kota Solo

Perayaan Tahun Baru China atau Imlek di kawasan Pasar Gede Solo setiap tahun selalu meriah.

Penulis: Eka Fitriani | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO
Wali Kota, Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy), saat memberikan arahan kepada Satpol PP Solo, Selasa (29/1/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Perayaan Tahun Baru China atau Imlek di kawasan Pasar Gede Solo setiap tahun selalu meriah.

Setiap malam, ribuan warga memenuhi kawasan tersebut melakukan berbagai kegiatan di bawah lampu lampion.

Seperti berfoto selfie di kawasan penuh lampion dan shio perayaan Imlek.

Namun, setiap malam pula kawasan tersebut dipadati oleh masyarakat dan kendaraan bermotor.

Wali Kota Solo Jelaskan Bahwa Tugas Pemerintah adalah Merawat Kebhinnekaan

Kendaraanpun harus berjalan pelan karena padatnya arus lalu lintas.

"Lampion akan terus diadakan karena itu bukan sesuatu yang mengganggu," kata Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo usai Pernyataan Sikap Tolak Tindakan Intoleransi di Kota Solo di Balai Kota, Senin (4/2/2019) siang.

"Untuk macet semuanya sudah kita arahkan untuk mengatasi kemacetan, kita juga memberikan solusi yang banyak bagi masyarakat," katanya.

Selain itu kemacetan terjadi usai pukul 21.00 WIB.

"Di jam itu frekuensi kendaraan kan tidak padat seperti biasanya," katanya.

Perayaan Imlek di Solo, Misi Jadi Kota Wisata Imlek hingga Datangkan Dampak Ekonomi

Dirinya membeberkan bahwa Dinas Perhubungan Kota Surakarta juga telah menunjukkan rekayasa lalu lintas selama perayaan Imlek.

Yakni dengan menutup tujuh ruas jalan di sekitar pusat penyelenggaraan malam tahun baru Imlek.

Ketujuh ruas jalan itu antara lain, simpang empat Jalan Jenderal Sudirman, simpang tiga Denpom, simpang empat utara Pasar Gede (Jalan Suryopranoto), simpang empat Warung Pelem, simpang empat PTPN, dan simpang empat Widuran.

Penutupan jalan tersebut dimulai pukul 18.00-00.30 WIB atau selama tujuh jam.

"Silakan semua agama merayakan hari raya atau perayaan, kita persilahkan selama itu membawa manfaat bagi masyarakat akan kita dukung," katanya.(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved