Libur Imlek Kawasan Pasar Gede Solo Macet, Ini Tanggapan Wali Kota Solo
Perayaan Tahun Baru China atau Imlek di kawasan Pasar Gede Solo setiap tahun selalu meriah.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Perayaan Tahun Baru China atau Imlek di kawasan Pasar Gede Solo setiap tahun selalu meriah.
Setiap malam, ribuan warga memenuhi kawasan tersebut melakukan berbagai kegiatan di bawah lampu lampion.
Seperti berfoto selfie di kawasan penuh lampion dan shio perayaan Imlek.
Namun, setiap malam pula kawasan tersebut dipadati oleh masyarakat dan kendaraan bermotor.
• Wali Kota Solo Jelaskan Bahwa Tugas Pemerintah adalah Merawat Kebhinnekaan
Kendaraanpun harus berjalan pelan karena padatnya arus lalu lintas.
"Lampion akan terus diadakan karena itu bukan sesuatu yang mengganggu," kata Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo usai Pernyataan Sikap Tolak Tindakan Intoleransi di Kota Solo di Balai Kota, Senin (4/2/2019) siang.
"Untuk macet semuanya sudah kita arahkan untuk mengatasi kemacetan, kita juga memberikan solusi yang banyak bagi masyarakat," katanya.
Selain itu kemacetan terjadi usai pukul 21.00 WIB.
"Di jam itu frekuensi kendaraan kan tidak padat seperti biasanya," katanya.
• Perayaan Imlek di Solo, Misi Jadi Kota Wisata Imlek hingga Datangkan Dampak Ekonomi
Dirinya membeberkan bahwa Dinas Perhubungan Kota Surakarta juga telah menunjukkan rekayasa lalu lintas selama perayaan Imlek.
Yakni dengan menutup tujuh ruas jalan di sekitar pusat penyelenggaraan malam tahun baru Imlek.
Ketujuh ruas jalan itu antara lain, simpang empat Jalan Jenderal Sudirman, simpang tiga Denpom, simpang empat utara Pasar Gede (Jalan Suryopranoto), simpang empat Warung Pelem, simpang empat PTPN, dan simpang empat Widuran.
Penutupan jalan tersebut dimulai pukul 18.00-00.30 WIB atau selama tujuh jam.
"Silakan semua agama merayakan hari raya atau perayaan, kita persilahkan selama itu membawa manfaat bagi masyarakat akan kita dukung," katanya.(*)