Mahasiswa KKN Undip Tim 1 2019 Desa Pesaren Batang Sosialisasikan Bahaya Catcalling
Mendapat siulan atau digoda ketika berjalan melewati sekelompok laki-laki, mungkin pernah dialami oleh kebanyakan perempuan
TRIBUNSOLO.COM, BATANG - Mendapat siulan atau digoda ketika berjalan melewati sekelompok laki-laki, mungkin pernah dialami oleh kebanyakan perempuan.
Bahkan, tak sedikit dari mereka yang sampai mengalami pelecehan seksual secara fisik.
Sebagian besar laki-laki menganggap siulan sebagai candaan.
Namun, pada kenyataannya hal itu sudah termasuk dalam kategori pelecehan, atau street harassment.
Kendati kerap dianggap sebagai hal sepele, namun hal itu membuat wanita direndahkan, seolah tak memiliki nilai lagi.
Untuk itu, mahasiswa KKN Undip Tim 1 Tahun 2019 Desa Pesaren memberikan sosialisasi tentang bahwa Catcalling kepada pemuda Desa Pesaren, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang.
• PT Jasa Marga Beberkan Tarif dari Tahun ke Tahun Sejak Tol, Mulai Dibangun Era 1980 hingga Sekarang
Catcalling didefinisikan sebagai siulan, panggilan, atau komentar bersifat seksual.
Dampaknya, wanita dapat merasa terganggu, risih, cemas, rendah diri bahkan hingga depresi.
Maulana Irfan sebagai mahasiswa KKN Undip dan pemateri kegiatan tersebut memaparkan bahwa sudah saatnya kebiasaan tersebut dihilangkan.
Ia pun membuat petisi 'No Catcall Zone' yang disepati di Pos Kamling Desa.
• Sidang Lanjutan Dugaan Kasus Narkoba, Reza Bukan Menangis Saat Bacakan Pledoi
"Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada banyak laki-laki yang nongkrong di sana, dan banyak kasus tersebut terjadi"
"Ke depannya, zona tersebut harus menjadi zona bebas catcalling, sehingga para kaum hawa dapat melintas dengan tenang," ujarnya. (*)