Warga Boyolali Ini Beli Motor Bekas di Solo Rp 7,4 Juta Pakai Receh Rp 100 hingga Rp 1.000
Seorang warga Boyolali, Eksan Widodo, membeli motor bekas di Solo memakai uang receh pecahan Rp 100, Rp 200, Rp 500 dan Rp 1.000 senilai Rp 7,4 juta.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Junianto Setyadi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seorang warga Boyolali, Eksan Widodo, membeli sebuah sepeda motor second (bekas) di Solo memakai uang receh pecahan Rp 100, Rp 200, Rp 500 dan Rp 1.000 senilai Rp 7,4 juta.
Ia membeli motor tersebut di Dealer Gebang Syariah Motor (GSM) Solo, Jumat (8/3/2019).
Sang pemilik Gebang Syariah Motor, Nur Komaini Hudoyo (40), sempat tidak percaya ada warga membeli motor second di dealernya memakai uang receh Rp 7,4 juta.
Sejak membuka usaha jual-beli motor bekas delapan tahun lalu, baru kali ini ia melayani pembeli memakai uang receh.

Saat ditemui di dealernya di Perum Gebang RT 3 RW 25, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Sabtu (9/3/2019), Nur sedang menghitung uang dari pembeli.
Tampak ada uang receh pecahan Rp 100, Rp 200, Rp 500 hingga Rp 1.000.
Masing-masing dikemas dalam sebuah plastik dengan jumlah Rp 100 ribu, Rp 500 ribu hingga sebesar Rp 1 juta.
"Sempat tidak percaya, mau beli motor pakai yang receh Rp 7,4 juta," tuturnya dia kepada TribunSolo.com.
"Sebelumnya (calon pembeli) sempat datang, tanya-tanya ada stok motor apa," tuturnya.
Adapun calon pembeli itu, menurut Nur Komaini Hudoyo, seorang pria bernama Eksan Widodo dari Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.
"Katanya dari tabungan, kan anaknya diberi receh untuk ditabung setiap hari," ujarnya.
"Karena rezeki, ya gak apa-apalah (motor saya dibayar pakai) receh," katanya menambahkan.
Dengan yang receh bernilai total Rp 7,4 juta itu, sang pembeli membawa pulang Yamaha matic Mio J tahun 2013.
"Saya sendiri gak kuat membawa receh Rp 7,4 juta, karena kalau beratnya 50 kg mungkin ada," ungkap Nur Komaini Hudoyo.
"Ya lantas kita hitung dibantu sejumlah pegawai," terang dia. (*)