Pilpres 2019
Cak Nun Ingatkan Jokowi dan Prabowo agar Tak Hanya Pikirkan soal Menang dan Kalah
Emha Ainun Nadjib meminta kepada kedua capres di Pilpres 2019, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, untuk tidak memikirkan soal menang dan kalah
Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Budayawan sekaligus tokoh intelektual, Emha Ainun Nadjib, meminta kepada kedua capres di Pilpres 2019, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, untuk tidak memikirkan soal menang dan kalah.
Pria yang akrab disapa Cak Nun ini meminta agar keduanya berpikir soal Indonesia.
"Mohon Pak Jokowi, Pak Prabowo dan semua timnya berpikirnya itu Indonesia, bukan berpikir menang-kalah, bukan berpikir kelompoknya tapi berpikir soal seluruh rakyat Indonesia," kata Cak Nun dalam wawancaranya dengan awak media pada tayangan di YouTube-nya, Rabu (17/4/2019).
• Seusai Bicara soal Takdir Allah, Aa Gym: Tenang Sabar, Kita Tunggu Keputusan Adil yang Berwenang
Cak Nun juga berharap agar setiap warga negara menggunakan hak pilihnya dengan maksud untuk kemajuan Indonesia.
Lanjut Cak Nun, siapa saja yang akan menjabat sebagai presiden selanjutnya adalah pilihan Tuhan.
"Mudah-mudahan siapa pun yang baik untuk Indonesia, itu yang dimenangkan oleh Tuhan untuk kita semua," kata Cak Nun.
• Cak Nun: Presiden yang Dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia Bukanlah Siapa
Pasca-Pilpres 2019, Cak Nun berharap pemimpin yang terpilih akan berpikir layaknya pohon jati.
Yang dimaksud yakni, memikirkan Indonesia dalam jangka waktu yang panjang.
Sehingga anak dan cucu atau generasi masa depan bisa menikmati hasil dari perjuangannya memimpin Indonesia.
"Kalau Anda menanam jati yang akan memanen cucu Anda, jadi dibutuhkan presiden yang sifatnya jati, mau melakukan sesuatu yang nanti hasilnya dinikmati oleh generasi berikutnya atau presiden berikutnya," kata Cak Nun.
• Ustaz Abdul Somad Klarifikasi soal Pesan Singkat Berisi Pernyataan Dukungan ke Paslon Tertentu
Sebelumnya Cak Nun menjelaskan gambaran sosok presiden yang dirasa tepat memimpin Indonesia selama lima tahun mendatang.
Menurut Cak Nun melalui tulisannya pada situs resminya, Senin (1/4/2019), menegaskan sosok presiden yang dibutuhkan oleh Indonesia bukan soal siapa-nya.
Melainkan, lanjut Cak Nun, soal 'tahu apa' dan 'bisa bagaimana'.
"Presiden yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia bukanlah “siapa”, melainkan “tahu apa” dan “bisa bagaimana”," tulis Cak Nun pada pembukaan tulisannya.
• Aa Gym: Pemimpin yang Baik Betul-betul Mencintai yang Dipimpin walaupun Ada yang Tidak Menyukainya
Bagi Cak Nun, siapa pun bisa menjadi presiden Indonesia, menjadi pemimpin untuk periode 2019-2024.