Kapolres Wonogiri Sesalkan Aksi Pengeroyokan terhadap AKP Aditia yang Kini Terbaring Koma
Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti, menyesalkan aksi pengeroyokan yang menimpa Kasatresrim, AKP Aditia Mulya Ramdhani.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti, menyesalkan aksi pengeroyokan yang menimpa Kasatresrim, AKP Aditia Mulya Ramdhani.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya melakukan penyelidikan terkait aksi pengeroyokan yang membuat AKP Aditia hingga saat ini masih koma.
"Olah TKP sudah kita lakukan, kami menemukan HT, saat ini masih kami masih melakukan pendalaman lagi," katanya seusai menjenguk AKP Aditia di RS dr Oen Solo Baru, Sukoharjo, Senin (13/5/2019).
Dia mengaku, saat ini pihaknya belum mengantongi identitas pelaku pengeroyokan.
Namun dia memastikan proses penyelidikan masih akan terus berjalan.
• Masih Koma, AKP Aditia Batal Dipindah ke Rumah Sakit di Singapura
AKP Aditia sendiri menjadi korban pengeroyokan saat mengamankan dua kelompok silat yang akan bertikai di Sidoarjo, Wonogiri, pada Rabu (8/5/2019) lalu.
Dia dikeroyok sejumlah orang seusai melerai dua kelompok silat yang akan bertikai.
"Padahal kita memanusiakan mereka, kita melakukan pendekatan persuasif tapi apa yang mereka lakukan, justru barbar kan?" imbuhnya.
Saat dibawa ke rumah sakit, ditemukan ada mutiple jejas (luka) di bagian kepala, dan luka lecet-lecet hampir di sekujur tubuhnya.
AKP Aditia sempat dioperasi pada Kamis lalu, untuk mengambil bekuan darah yang bisa diambil.
Namun dari hasil CT scan ditemukan pendarahan cukup luas.
Batal Dibawa ke Singapura
Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Aditia Mulya Ramdhani, yang menjadi korban pengeroyokan saat melerai dua kelompok silat yang bertikai di Sidoarjo, Wonogiri, batal dipindahkan ke rumah sakit di Singapura.
Hal tersebut diungkapkan kakak kandung AKP Aditia, Yudha Mulia saat konferensi pers di Rumah Sakit Dr Oen Solo Baru, Sukoharjo, Senin (13/5/2019).