Konser Gamelan Maestro 2019, Mencoba Membangkitkan Semangat Para ‘Empu’ Gamelan
Konser ini untuk membangkitkan eksistensi musik tradisional di masyarakat, serta menjadikan gamelan dan klenengan kembali menjadi tuan di kota sendiri
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sanggar Seni Sekar Jagad menggelar Konser Gamelan Maestro 2019, di Padepokan Seni Sekar Jagad, Bakalan, Polokarto, Sukoharjo, Sabtu (20/7/2019).
Konser ini untuk membangkitkan kembali eksistensi musik tradisional di masyarakat, serta menjadikan gamelan dan klenengan kembali menjadi tuan di kota sendiri.
Solo Raya yang dikenal sebagai ‘rumah’ gamelan ternyata belum mampu menunjukkan eksistensinya, karena hanya di Balai Soedjatmoko yang saat ini masih eksis menyajikan konser musik klenengan.
Sebelumnya ada tiga lokasi yang secara berkala menyajikan musik klenengan secara, yakni di ISI Surakarta tiap Rabu Pon, SMKI tiap Selasa Kliwon dan Balai Soedjatmoko (bentara Budaya Solo) setiap Selasa Legi.
• Soal Kabar Gerindra Bakal Masuk Koalisi, Ace Hasan Sebut Jokowi akan Diskusi dengan KIK Lebih Dulu
"Ini yang menjadi keresahan kami, kehadiran gamelan atau klenengan secara personal dan mandiri dalam memunculkan cita rasa bunyi keperkusiannya justru semakin tertepikan," kata pimpinan Seni Sekar Jagad, Joko Ngadimin.
Berangkat dari keresahan itu, Sanggar Seni Sekar Jagad menggelar Konser Gamelan Maestro 2019.
"Kami dari Sanggar Seni Sekar Jagad mencoba membangkitkan semangat para ‘empu’ gamelan yang saat ini masih eksis," imbuhnya.
Ada dua kelompok gamelan maestro yang tampil, dengan konsep murni gamelan tayub, yakni konsep kesenian kuno yang sempat hidup di pedesaan jaman dulu, dengan hadirnya penari dan penjoget masyarakat.
• Bukan karena Narkoba, Nunung Pernah Ungkap Penyebab Dia Kerap Ngompol di Acara Televisi
"Ada banyak potensi seni gamelan dan kreatifitas para pelaku gamelan di pedesaan, mereka hanya butuh wadah untuk eksis," lanjutnya.
Terbukti dari gelar konser gamelan perdana tersebut ada sekitar 500 tamu dari undangan, seniman Mojopolo dan warga setempat larut dalam suasana klenengan.
Bahkan sebagian tamu dan warga berbaur menari bersama sekitar 20 penari tayub yang menghangatkan suasana .
Diharapkan dengan Konser Gamelan Maestro yang dijadwalkan dilaksanakan rutin ini bisa muncul kader-kader penggerak seni gamelan dan kader-kader maestro muda di masyarakat pedesaan.
Kantong-kantong paguyuban gamelan di berbagai kampung di pedesaan bisa semakin berkembang. (*)