Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilpres 2019

Sehari Usai Pencoblosan, Sujiwo Tejo: Level Terendah Komunikasi Bertengkar, Berdebat lalu Berdiskusi

Sujiwo Tejo lantas menyebutkan bahwa siapa pun nanti yang akan menang dalam Pemilu 2019, suasana akan tetap damai.

Penulis: Rifatun Nadhiroh | Editor: Hanang Yuwono
Instagram @president_jancukers
Sujiwo Tejo JANUARY 18, 2019 

TRIBUNSOLO.COM - Budayawan Indonesia, Agus Hadi Sudjiwo atau lebih dikenal dengan nama Sujiwo Tejo, dikenal aktif menyampaikan pemikirannya melalui media sosial.

Sebelum tiba hari pencoblosan pada Rabu (17/4/2019) kemarin, Sujiwo Tejo memberikan imbauan agar siapapun yang menang nanti, masyarakat harus damai.

Sujiwo Tejo sempay menyampaikan pesan dan harapannya untuk para pemilih.

Ia mengibaratkan pemilih dengan sebutan "KITA di atas kita".

Respons Najwa Shihab saat Tahu Namanya Dicoblos pada Pilpres 2019 di Kairo Mesir

Dijelaskan oleh Sujiwo Tejo melalui cuitan di akun Twitternya, Selasa (16/4/2019), "KITA di atas kita" memiliki derajat lebih tinggi dari "kita".

Yakni, bukan kita yang merasa sakit kalau disakiti, tetapi kita yang tahu dan paham bahwa kita disakiti walau tak turut merasa sakit.

Sujiwo Tejo lantas menyebutkan bahwa siapa pun nanti yang akan menang dalam Pemilu 2019, suasana akan tetap damai.

Lira Sadika, Penyanyi yang Juga Berprofesi sebagai Dokter Muda Ternyata Baru Saja Menikah, Selamat!

"Semoga yg besok mencoblos bukan kita, tapi “KITA di atas kita”, bukan kita yang merasa sakit kalau disakiti,

tapi KITA yang tahu/paham bahwa kita disakiti walau tak turut merasa sakitnya.

Maka siapa pun pemenang dari pemilu oleh “KITA di atas Kita”, suasana akan tetap damai," cuitnya.

Pada cuitan selanjutnya, Sujiwo Tejo mengibaratkan "KITA di atas kita" sebagai sebuah mobil dan sopirnya

Lebih lanjut, kata Sujiwo Tejo, "KITA di atas kita" tidak terpengaruh oleh kampanye.

Ia bahkan menyebut hal itu dengan mata batin.

Unggul Sementara di Quick Count Pilpres 2019, Maruf Amin Siap Gelar Syukuran

"KITA di atas kita" bagi Sujiwo Tejo ibarat termometer,

sebuah alat pengukur demam yang tidak boleh ikut demam karena disebabkan oleh kampanye dan lain sebagainya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved