Tambal Jalan Berlubang Tanpa Pamrih, Pria Ini Sita Perhatian Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Penelusuran TribunSolo.com, lelaki yang dimaksud Ganjar bernama Sudarto. Sudarto menambal jalan berlubang di wilayah Grobogan sejak tahun 1999.

Penulis: Daryono | Editor: Daryono
Instagram Ganjar Pranowo

"Sangaaaaarr," tulis @albertusandi.

"Keren bapak...," tulis @lela_marina.

"Tambalan seperti itu sdh bgus tuk roda 4 atau lbh...tp bagi roda 2 ttp membahayakan serta bahaya bagi yg lain...jika batu itu terkena ban mobil secara tipis batu bisa mental..salam hormat," tulis @ari_wibowo.

Cerita penambal jalan berlubang secara sukarela juga terjadi di Sragen.

Dikutip dari Joglosemar.co, Rabu (15/2/2017), penambal jalan tersebut bernama Mbah Sadiyo (65), seorang tukang rosok  asal Dukuh Grasak Wetan, RT 32/11, Gondang, Sragen

Sudah hampir 5 tahun rajin menambali jalan rusak di wilayah sekitar.

TAMBAL JALAN- Sadiyo (65), tukang rosok asal Dukuh Grasak Wetan RT 32/11, Gondang, saat menambal lubang jalan di jalur Tunjungan-Gondang yang belakangan banyak mencelakakan karena kondisinya rusak parah dan berlubang, Rabu (15/2/2017).
TAMBAL JALAN- Sadiyo (65), tukang rosok asal Dukuh Grasak Wetan RT 32/11, Gondang, saat menambal lubang jalan di jalur Tunjungan-Gondang yang belakangan banyak mencelakakan karena kondisinya rusak parah dan berlubang, Rabu (15/2/2017). ( Joglosemar/Wardoyo)

Hebatnya lagi, kakek empat anak lima cucu itu bahkan rela menyisihkan sebagian hasil jualan rosoknya hanya demi membeli semen agar bisa menambal lubang di jalan raya Gondang, Sambungmacan dan sekitarnya yang dilaluinya setiap hari.

Termasuk, Rabu (15/2/2017) siang kemarin, ketika Joglosemar tak sengaja menjumpainya tengah menambal lubang di jalur Tunjungan-Gondang yang belakangan sering mencelakakan pengendara.

“Tiap hari ya begini Mas. Kalau pas keliling nemui lubang besar, langsung saya tambal. Kasihan kalau sampai ada yang jatuh dan celaka,” paparnya.

Kegiatannya itu sudah ia lakoni sejak 2012 silam hingga sekarang.

Menurutnya, aksi itu ia lakukan atas inisatif pribadinya yang banyak disuguhi fenomena banyaknya kecelakaan dan korban di jalan rusak di wilayahnya.

Demi bisa melakukan niatnya menutup lubang, setiap hari di becaknya tak lupa terselip semen, koral, ember, alat cor dan perata.

Semua itu dibelinya dari uangnya sendiri dan setia menemani petualangannya mencari rosok.(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved