Dua Anaknya Dipenjara, Jadi Alasan Nenek Pengidap Stroke Ini Jualan Rambak di Cemani
"Tiba-tiba saya merasa ada anak-anak yang mendorong saya ke sumur," kata Saminah seputar peristiwa yang menyebabkan dia lumpuh.
Penulis: Medina Puspitasara | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Medina Puspitasara Inaray
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Nenek penjual rambak kulit dengan kursi roda di Cemani, Sukoharjo, mendadak jadi bahan perbincangan warganet pengguna Facebook.
Hal itu lantaran, Kamis (14/9/2017), akun Facebook Yudi Forester, membagikan kisah plus foto yang mengisahkan seorang nenek pengidap stroke di grup INFO CEGATAN SOLO (ICS).
Dituliskan oleh akun Yudi Forester, wanita itu sudah tiga tahun mengidap sakit stroke namun tak mematahkan semangatnya untuk bekerja.
Adapun, saat ditemui TribunSolo.com di kediamannya, nenek yang bernama Saminah (69) ini menggunakan kursi roda karena mengalami kelumpuhan setelah jatuh ke dalam sumur dua tahun yang lalu.
Baca: Kisah Nenek Pengidap Stroke Jualan Rambak Kulit di Cemani, Sukoharjo, Undang Simpati Warganet
Selain mengalami kelumpuhan nenek ini juga kesulitan untuk mendengar.
Setahun sebelum terjatuh, Saminah telah divonis menderita stroke.
Kepada TribunSolo.com, Saminah pun berbagi kisah terkait peristiwa yang menimpanya tersebut.

"Waktu itu jam 10, saya ingin mengambil air di sumur," kata Saminah.
"Tiba-tiba saya merasa ada anak-anak yang mendorong saya ke sumur," tambahnya.
"Tapi menurut orang-orang tidak ada anak kecil di situ (samping sumur)," tuturnya.
Lantas kemanakah sang anak, hingga ia harus berjualan rambak kulit di usia senja?
Baca: Kondisi Membaik, Anak Asri Welas Diperbolehkan Pulang dari RS
Mbok Na, demikian dia biasa dipanggil, memiliki lima anak yang semuanya adalah laki-laki.