3 Hari Usai Kepergiannya, Kabar Duka Kembali Datang dari Keluarga Budi Cahyono. Netter Tak Percaya
Banyak orang yang mengecam, miris, dan sedih dengan kematian guru muda di tangan muridnya sendiri itu.
Penulis: Galuh Palupi Swastyastu | Editor: Galuh Palupi Swastyastu
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Galuh Palupi Swastyastu
TRIBUNSOLO.COM - Kepergian Guru Seni Rupa SMA 1 Torjun (SMATor), Ahmad Budi Cahyono (26) pada 1 Februari 2018 membuat duka Indonesia.
Peristiwa ini bahkan viral di dunia maya.
Banyak orang yang mengecam, miris, dan sedih dengan kematian alumnus Universitas Negeri Malang tersebut.
Tambah lagi, istri Ahmad Budi Cahyono juga sedang hamil lima bulan.
Ya, Sianit Sinta (23) sedang mengandung anak pertama Ahmad Budi Cahyono.
Melansir dari Tribunnews, Sianit Sinta shock dengan kepergian suami.
Kepada SURYA.co.id, Sianit Sinta bercerita tentang kronologis kepergian Ahmad Budi Cahyono tersebut.
Hari itu, Kamis (1/2/2018) Budi, Guru seni rupa SMAN 1 Torjun, Sampang pulang lebih cepat dari biasanya.
"Sepulang dari sekolah, Mas Budi salat, setelahnya duduk bersenderan di tembok kamar," kata Sianit Sinta.
Ketika itu Budi duduk bersender pada tembok dengan posisi duduk bersila.
Setelah ditunggu cukup lama, Sianit memanggil Budi untuk makan siang.
"Saya panggil Mas Budi untuk makan siang, tapi saat bangun, tubuhnya goyang, dia muntah, dari mulutnya keluar cairan bening," ungkap Ibu yang sedang mengandung lima bulan ini.
Sianit juga menerangkan, saat Budi ditanya, ia hanya mengaku dipukuli muridnya di sekolah, tapi tidak apa-apa. Namun sesaat setelah mengatakan tersebut, Budi pingsan dan tidak sadarkan diri.
Sianit akhirnya minta bantuan warga sekitar untuk membawa suaminya tersebut ke Puskesmas Jrengik, Sampang.