Penipuan Umrah Hannien Tour
Sidang Lanjutan Digelar, Keterangan Eks Karyawan dan Petinggi Hannien Tour Solo Berbeda
Bicara soal kondisi perusahaan, Budiman mengakui banyaknya calon jemaah umrah gagal berangkat umrah karena banyaknya jumlah pendaftar.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sidang kasus PT Utsmaniyah Hannien Tour digelar di Pengadilan Negeri (PN) Solo pada Rabu (14/3/2018) siang.
Agenda sidang lanjutan dengan mendengarkan keterangan saksi-saksi itu dimulai sekira pukul 10.30 WIB.
Dua saksi yang dihadirkan adalah korban bernama Muntamah dan pimpinan cabang Hannien Tour Solo, Budiman Mustofa.
Persidangan yang dipimpin oleh Hakim H. Muhammad itu menyita perhatian para korban yang hadir menyaksikan sidang.
Baca: Rayakan HUT ke-72, Persit Kartika Candra Gelar Tes IVA hingga Ceramah Narkoba
Pasalnya keterangan saksi Budiman dan Bendahara Hannien Tour, Avianto Boedhy Satya berbeda.
Bicara soal kondisi perusahaan, Budiman mengakui banyaknya calon jemaah umrah gagal berangkat umrah karena banyaknya jumlah pendaftar.
“Saya pada saat itu menawarkan biaya umrah mulai dari RpB16 Juta sampai Rp 17 juta, jumlah calon jemaah umrah di Solo Raya sebanyak 495 orang,” terangnya dalam persidangan.
Dijelaskannya, Budiman telah bekerja di Hannien Tour selama setahun sebagai kepala cabang Solo.
Baca: Buka MTQ Pelajar di Jebres, Wakil Wali Kota Ingin Kota Solo Lebih Berprestasi
Kemudian diberhentikan dengan alasan tak jelas pada 28 Februari 2017.
“Kami sudah memberikan penjelasan kepada semua calon jemaah asal Solo Raya terkait kondisi perusahaan sehingga membuat mereka gagal berangkat," katanya.
Lanjutnya, selama masih menjabat sebagai pimpinan cabang Solo, belum ada calon jemaah umrah yang uangnya dikembalikan akibat gagal berangkat.
Sedangkan, Avianto berkilah, bahwa kondisi perusahaan mengalami kerugian akibat banyaknya promo yang ditawarkan di kantor cabang.