Padati Pelataran Punden, Warga Beji, Tawangmangu, Karanganyar, Jalani Prosesi Ruwah Rasul

Mereka melangkah beriringan menuju pelataran sebuah punden di Balai Lingkungan Beji, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Daryono
TRIBUNSOLO.COM/EFREM SIREGAR
Suasana di pelataran punden di Balai Lingkungan Beji, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, jelang puncak prosesi Ruwah Rasul, Sabtu (5/5/2018). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Efrem Siregar

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sejumlah warga terlihat berjalan sambil membawa tumpeng dan bakul berisikan buah-buahan dan lauk-paul dan diletakkan di atas kepala mereka, Sabtu (5/5/2018).

Mereka melangkah beriringan menuju pelataran sebuah punden di Balai Lingkungan Beji, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Sesampainya di sana, warga menggelar tikar, duduk bersama memenuhi beberapa ruas jalan kecil di lingkungan tersebut untuk melaksanakan prosesi Ruwah Rasul, ritual adat di lingkungan tersebut.

Ruwah Rasul rutin dilakukan setiap tahun dalam menyambut bulan Ramadan, tepatnya pertengahan Bulan Syaban pada Sabtu Kliwon atau Selasa Kliwon.

Baca: Hebat! Dua Siswa SD di Gresik Ini Temukan Alat Pendeteksi Kebocoran Tabung Gas

Tepat pukul 13.00 WIB, prosesi Ruwah Rasul dimulai yang ditandai pembakaran kemenyan di bawah pohon yang terdapat di punden tersebut.

Tahun ini, Ruwah Rasul jatuh pada Sabtu Kliwon dan sebelumnya warga sudah membersihkan saluran air di lingkungan Beji.

Warga lingkungan Beji, Tawangmangu berjalan membawa bakul berisi makanan dan buah-buahan menuju Punden di Balai Lingkungan Beji untuk mengikuti proseso Rawuh Rasul, Sabtu (5/5/2018)..
Warga lingkungan Beji, Tawangmangu berjalan membawa bakul berisi makanan dan buah-buahan menuju Punden di Balai Lingkungan Beji untuk mengikuti proseso Rawuh Rasul, Sabtu (5/5/2018).. (TRIBUNSOLO.COM/EFREM SIREGAR)

Puncak prosesi Ruwah Rasul turut dihadiri para pejabat dari Camat Tawangmangu, Rusdianto, sampai anggota DPRD Karwadi, dan para sesepuh di lingkungan tersebut.

“Ini kegiatan adat, ucapan rasa syukur dan memohon kepada Allah agar warga sehat dan murah rejeki, terkabulkan permintaannya juga menambah kekeluargaan dan gotong royong,” terang Rusdianto. 

Setelah itu, pada sore harinya, prosesi dilanjutkan dengan ledekan yang menampilkan musik karawitan.

Lalu pada malam harinya, warga akan menyaksikan pentas seni Tayub.

“Kita mengadakan ritual ini sebagai bentuk perlindungan budaya sehingga harus dilindungi, apalagi Tawangmangu sangat kaya dengan tradisi dan budaya,” kata Mujadi, Kepala Lingkungan Beji.

Baca: Kasus Tewasnya Bocah MJ di Monas saat Pembagian Sembako, Begini Cerita Sang Ayah

Selain di pelataran punden balai lingkungan Beji, prosesi Ruwah Rasul juga dilaksanakan di pelataran halaman masjid Hidayatul Akbar, Beji, Tawangmangu.

Setelah menyampaikan kata sambutan di punden, para sesepuh dan pejabat berjalan menemui warga yang sudah berkumpul di halaman masjid yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi punden.(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved