Saat Bersepeda, Pria Ini Temukan Pemandangan Unik di Balik Puncak Merapi, Ceritanya Tuai Pro Kontra
Saat bersepeda ke wilayah Kali Kuning, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar pukul 08.00 WIB, ia memutuskan untuk berhenti sejenak.
Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Seorang pengguna akun Facebook yang mengaku menjadi seorang admin fanpage Kota Jogja, membagikan ceritanya melalui fanpage yang sama.
Cerita dibagikan pada Sabtu (2/6/2018).
Penulis yang tak disebutkan namanya tersebut bercerita bahwa ia tak sengaja menemukan hal unik saat bersepeda.
Saat bersepeda ke wilayah Kali Kuning, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar pukul 08.00 WIB, ia memutuskan untuk berhenti sejenak.
Ternyata ia menjumpai awan yang ia anggap unik di atas Gunung Merapi.
Baca: Ngabuburit Ajak Jan Ethes ke Dufan, Hal-hal Kecil yang Dilakukan Jokowi dan Keluarga Memikat Netizen
Awan dengan bentuk garis horizontal panjang.
Dari ceritanya diketahui awan hanya bertahan selama 15 menit.
Sebelum munculnya awan horizontal didahului awan halus vertikal seperti menyebar keluar dari belakang puncak Gunung Merapi.
Penulis pun juga menceritakan usai menemukan foto tersebut, ia tak sengaja membaca artikel dari sesama pengguna Facebook.
Artikel tentang tulisan awan tersebut menjelaskan soal awan berbentuk aneh, yang kemudian dihubungkan dengan pertanda fenomena alam.
Berikut pengalaman yang ia tulis sambil menyertakan sejumlah foto hasil jepretannya.
Baca: Memasuki Masa Hamil Tua, Kahiyang Ayu Justru Disebut Lebih Kurus
Awan Unik Di Atas Merapi.
Pagi ini admin bersepeda ke Kali kuning, tiba2 pukul 08.00 muncul ada awan yang unik berbentuk garis horizontal panjang di atas merapi selama 15 menit.
Sebelumnya didahului awan halus vertikal seperti menyebar keluar dari belakang puncak Merapi.
Dan tanpa sengaja membaca sebuah tulisan awan yang ditulis oleh pemilik akun FB Tifauzia Tyassuma pada hari ini.
Belum tentu yang ditulis sesuai keilmuan tetapi hanya sebatas admin kebetulan membaca tulisan dan ketika membaca beberapa referensi nya ada tersebut ada bencana yang terjadi didahului muncul fenomena awan aneh.
Baca: Niat Foto Prewed Pakai Latar Gunung Merapi, Sejoli Ini Tak Sangka Dapat Pemandangan Gunung Meletus
Memang dalam ilmu pengetahuan tidak berarti ada awan bencana. Hanya ada local wisdom masyarakat menghubungkan antara awan horizontal dengan adanya bencana, mungkin itu hanya mitos.
Kita tahu sampai dengan saat ini belum ada teknologi yang memprediksi kapan terjadi gempa dan dimana lokasi nya. Bagi yang faham dan belajar di bidang ilmu bumi bisa berbagi.
Semoga aman aman saja, kita semua dihindarkan dari bencana, marabahaya dan diberikan perlindungan.
Selanjutnya ia mengkopi artikel tentang awan unik milik pengguna Facebook lain sebagai tambahannya.
Cerita yang ia bagikan pun ramai tanggapan dari warganet.
Terlebih terkait hubungan awan unik sebagai pertanda fenomena alam yang menuai pro dan kontra.
Ada yang membenarkan namun ada pula yang menganggap fenomena awan unik tersebut disebabkan kelembapan udara.
Baca: Diakui Indah Meski Harus Waspada, Begini Rekaman CCTV Detik-detik Meletusnya Gunung Merapi
Denha Djogja Dulu: sebelum gempa 27 mei 2006, 26 mei 2006 muncul awan bulat memanjang dari barat ke timur, namun waktu itu hanya mengira awan tsb sisa sisa gas buang pesawat. Ternyata awan tsb merupakan sebuah pertanda... semoga jogja tetap aman tidak terjadi apa apa, tetap gemah ripah loh jinawi.
Tuti Mulya: Ia kmren sy jg lihat sblm merapi mletus cm sya batin ko langitnya spti ini g brp lm mrpi mletus
Smg mnjdikan kt lbih waspada dn Allah melindungi kita semua Amiin.
Lilik Nugroho Persero: Walaahh.... awan koyo ngunu kui aben dini ketok neng kalimantan mass...
Sehari bisa beberapa kali apalagi kalo musim panas. Karena salah satu penyebabnya adalah kelembaban udara. Monggo dipun padosi sareng2 referensinipun. Nyuwun sewu kulo edit mundak dados perkawis ingkang dumowo.
Simak foto-fotonya di bawah ini:



(TribunSolo.com/Noorchasanah A)