Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Irfan Korban Begal Bersimpuh Cium Kaki Ibunya yang Mendadak Datang dari Madura: "Saya Minta Maaf"

Ibu dan anak ini lalu berpelukan untuk sesaat. Hingga akhirnya Irfan langsung bersimpuh untuk mencium kaki ibundanya.

Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Kolase TribunSolo.com
Korban begal di Bekasi, Irfan, cium kaki ibunya. 

Ibunya mengaku baru mengetahui tujuh hari setelah peristiwa terjadi.

TribunSolo.com melansir dari Kompas.com, Irfan dan seorang temannya bernama Ahmad Rafiki menjadi korban pembegalan.

Irfan dan Rafiki sedang berfoto-foto di lokasi.

Keduanya kemudian ditodong oleh dua pelaku berinisial AS dan IY yang membawa celurit.

Pelaku meminta paksa telepon genggam milik Irfan dan Rafiki.

Namun Irfan dan Rafiki justru nekat melawan begal hingga terjadi perkelahian.

Irfan pun berhasil mengambil celurit dan melukai seorang begal, AS, yang dinyatakan tewas saat perjalanan ke rumah sakit.

Atas aksinya yang dianggap berani, Irfan dan Rafiki mendapat penghargaan dari Polres Metro Bekasi.

Baca: Niat Beri Kejutan Ulang Tahun ke Alie Syakieb, Citra Kirana Malah Dikerjain Sang Kekasih

Simak video pertemuan Irfan dan ibunya di bawah ini:

Diberitakan sebelumnya oleh Kompas.com, Irfan juga meminta maaf kepada keluarga begal.

Ia mengaku tidak pernah berniat membunuh.

Saat itu, Irfan hanya membela dirinya karena merasa terancam.

"Kepada pihak korban yang meninggal atau juga yang masih ada di kantor polisi, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Saya tidak bermaksud untuk membunuh," ujar Irfan dalam program AIMAN episode "Bimbang, Status Korban Begal" yang tayang di Kompas TV, Senin (4/6/2018) malam.

Irfan menyampaikan, tidak pernah diajarkan memiliki rasa dendam kepada siapa pun selama belajar di Pondok Pesantren Darul Ulum, Pamekasan, Jawa Timur.

Baca: Israel Ungkap Penyelidikan Awal Kematian Relawan Medis Palestina, Razan Al-Najjar yang Tertembak

"Saya di pondok diajari bukan untuk benci atau dendam kepada seseorang, tetapi saya diajari untuk rendah hati, tetapi punya harga diri," katanya terbata-bata.

Irfan mengaku akan selalu mendoakan keluarga begal tersebut sampai ia pulang ke kampung halamannya di Madura. (TribunSolo.com/Noorchasanah A)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved