Idul Adha 2018
Menabung Setahun untuk Berkurban, Anak SD di Sukoharjo Ini Bikin Takjub Penjual Kambing
Avika (23), penjual kambing asal Baturan, Colomadu, Karanganyar takjub pada seorang anak SD yang menyisihkan uang sakunya untuk membeli hewan kurban.
Penulis: Fatikha Rizky Asteria N | Editor: Daryono
Laporan Wartawan Tribun-Video.com, Fatikha Rizky Asteria N
TRIBUN-VIDEO.COM - Avika (23) seorang penjual kambing asal Baturan, Colomadu, Karanganyar dibuat takjub dengan sikap pelanggannya.
Ia menuturkan bahwa dirinya baru saja kedapatan pelanggan anak SD kelas 3 berusia 8 tahun yang membeli kambing untuk berkurban.
"Jadi kemarin aku tuh kedapetan pembeli masyarakat Grogol, Sukoharjo, itu datengnya sekeluarga, bapak ibu anaknya dua, laki-laki dan perempuan," kata Avika saat dihubungi melalui pesan singkat pada Selasa (13/8/2018).
"Nah waktu itu ngehubungin aku ibunya katanya anaknya pengen nyari kambing buat kurban."
"Nah terus pengen survey ke kandang, yaudah lah aku temenin ke kandang," ujar Avika.
• Dua Sneakers Lokal Andalan Jokowi, Diproduksi Terbatas dengan Harga tak Sampai Rp 500 Ribu
Anak perempuan sebut saja namanya Tika (11) dan anak laki-laki sebut saja Arman (8) (keduanya tidak berkenan nama sebenarnya dipublikasikan,-Red) itu, lanjut Avika, terlihat aktif memilih kambing.
Bahkan orangtua Tika dan Arman pun memberi kekuasaan penuh kepada kedua anaknya itu untuk memilih kambingnya sendiri.
Ibu kandung anak itu pun juga bercerita kepada Avika bahwa kedua anaknya ikut menabung untuk berkurban.
"Nah katanya ibunya ini (Ibu Tika dan Arman), kambing dibeli atas tabungan orangtua dan anaknya selama satu tahun yang lalu," kata Avika.
"Dan kambing kurbannya diatasnamakan anaknya."
"Tabungan anaknya itu diambil dari uang saku anaknya setiap harinya," tambahnya.
Avika pun mengaku takjub terhadap niat baik anak-anak kecil tersebut.
"Visinya untuk anak-anak zaman now mantap abis, dan patut ditiru untuk generasi zaman old seperti saya," ujarnya.
• Alasan Jusuf Kalla Menolak Jadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin
Saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, ibu Tika dan Arman, sebut saja Melia (nama sebenarnya tidak diperkenankan di publikasikan,-Red) menceritakan awal mula anaknya ingin ikut berkurban.