Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Gempa Bumi Guncang Lombok

Cerita Relawan Gempa Lombok, dr Andi Muhammad Ardan, soal Perhatian Pemerintah pada Para Korban

Sejak gempa berkekuatan 7 SR pada 5 Agustus lalu, bantuan dan dukungan terus mengalir unruk para korban di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Penulis: rika apriyanti | Editor: Daryono
Facebook Andi Muhammad Ardan
Tenaga Medis di Lombok 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rika Apriyanti

TRIBUNSOLO.COM- Sejak gempa berkekuatan 7 SR pada 5 Agustus lalu, bantuan dan dukungan terus mengalir unruk para korban di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berbagai bantuk aksi simpatik dilakukan dari berbagai daerah di Indonesia untuk membantu saudara di Lombok.

Aksi dilakukan dalam bentuk menggalang dana bahkan menjadi relawan yang terjun langsung ke Lombok untuk membantu para korban.

Live Streaming Badminton Asian Games Sabtu Siang Ini, Owi-Butet Jadi Harapan Indonesia

Tidak hanya relawan, bantuan dari pemerintah juga terus berdatangan termasuk tim medis.

Meski begitu, masih ada juga orang-orang yang menganggap pemerintah tidak memberi perhatian pada korban di Lombok.

Membaca komentar para netizen di media sosial, seorang dokter bernama Andi Muhammad Ardan yang dikirim pemerintah ke Lombok pun berbagi cerita.

Bima Sakti Ungkap Tangis Luis Milla di Ruang Ganti Seusai Timnas Indonesia Kalah dari UEA

Cerita tersebut ia bagikan melalui tulisan di akun sosial media Facebook-nya pada Selasa (21/8/2018).

Alumni Universitas Airlangga Surabaya tersebut memberikan bukti betapa pemerintah peduli pada korban di Lombok.

Menurut Dokter Andi, dana yang harus digelontorkan oleh pemerintah untuk membantu warga Lombok juga tidak sedikit.

Bahkan bisa dana yang dikeluarkan bisa lebih besar dari bencana Merapi di Yogyakarta, hal ini pun membuat dia dan tim merasa sungkan apabila sampai di sana tidak bekerja.

Dibawa dari Tawangmangu, Tunas Kelapa Pramuka Akhirnya Disemayamkan di Rumdin Bupati Karanganyar

Dokter Andi juga menyatakan bahwa di sana sudah ada tenda perawatan dengan harga sewa Rp 25 juta perhari, kamar operasi darudat yang lengkap dengan fasilitasnyaa.

Rumah Sakit Kapal KRI Soeharso juga sudah berada di pelabuhan.

Bantuan melalui jalur udaea dengan pesawat hercules juga terus bergerak mengantarkan bantuan dan logistik dari pemerintah.

Selain itu, PT POS Indonesia juga menggratiskan biaya pengiriman semua bantuan menuju lombok.

Di Solo Baru, Adinia Wirasti Ungkap Alasan Perlunya Menonton Film Sultan Agung

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved