Bertamu ke Ciganjur Tepat di Hari Ultah Gus Dur, Jokowi Disuguhi Menu Makanan Ini oleh Sinta Nuriyah
Dalam foto yang diunggah, Jokowi terlihat mengenakan kemeja puith dipadu celana hitam dan peci hitam.
Penulis: Daryono | Editor: Daryono
TRIBUNSOLO.COM - Jumat (7/9/2018) sore ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat bertamu ke kediaman istri mantan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), Hj Sinta Nuriyah, di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Kedatangan Jokowi ke kediaman Sinta Nuriyah itu diketahui dari foto yang diunggah oleh putri sulung Gus Dur, Alissa Wahid di akun Instagramnya, @Alissa_Wahid, Jumat sore.
Dalam foto yang diunggah, Jokowi terlihat mengenakan kemeja puith dipadu celana hitam dan peci hitam.
Di kemeja putihnya terlihat logo Asian Para Games 2018.
Sementara Sinta Nuriyah yang menerima Jokowi mengenakan busana warna hijau.
• Pendaftaran CPNS 2018 Belum Dibuka, Sudah Beredar Info Janjikan Kelulusan Tanpa Tes
Alissa tidak menjelaskan detail apa tujuan Jokowi bersilaturahmi.
Di depan Jokowi terlihat hidangan.
Alissa mengatakan kedatangan Jokowi kali ini bertepatan dengan hari ultah Gus Dur.
Karena bertepatan dengan ultah Gus Dur, Sinta Nuriyah pun menyuguhkan bubur merah putih untuk Jokowi.
Sinta Nuriyah juga memberi pesan untuk Jokowi.
"Tamu sore ini di Ciganjur, ketepatan hari ini hari lahir almaghfurlah #GusDur 7 Sept. Jadilah Beliau dahar bubur merah putih.
Ibu berpesan, agar pak Jokowi menjadi pemimpin yang amanah.
"Seperti teladan GusDur, pemimpin yang baik harus menjaga prinsip tasharraf al-imam 'alaa ra'iyyah manuthun bi al-maslahat, kebijakan para pemimpin harus didasarkan pada kemaslahatan rakyatnya"" tulisnya.
Gus Dur Miliki Dua Tanggal Lahir
Dikutip TribunSolo.com dari pemberitaan Kontan.co, 7 September 2017, pada 7 September 1940 atau 77 tahun silam, pasangan Wahid Hasyim dan Solichah dikaruniai seorang anak pertamanya di Jombang, Jawa Timur.
Anak lelaki kebanggaan itu kelak menjadi orang besar di Indonesia dan bahkan memimpin negeri ini.
Dia lah cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy'ari yang dinamai Abdurrahman Wahid atau yang kemudian hari dikenal dengan Gus Dur.
Soal tanggal lahir ini, ada kisah unik seperti gaya Gus Dur semasa hidup.
Meski Gus Dur lahir pada 7 September, sejumlah orang sering merayakan hari ulang tahun Gus Dur pada 4 Agustus.
Tak heran maka jika diingat, setiap 4 Agustus, peringatan Hari Lahir (harlah) Gus Dur kerap dilakukan Gus Durian untuk mengenang sang "Bapak Bangsa" itu.
Gus Dur pun membeberkan soal perbedaan tanggal lahirnya itu dalam sebuah wawancara yang diangkat harian Kompas pada 8 Agustus 1990.
Aneh tapi nyata, ibunda Gus Dur ternyata tidak tahu persis kapan anaknya lahir.
"ltu sebabnya saya tidak heran kalau orang-orang pada bingung kapan tepatnya saya lahir."
"Karenanya, terserah penafsiran oranglah," ujar Gus Dur tersenyum sambil menyebut tanggal lahirnya adalah 4 Agustus 1940.
Bulan delapan nyatanya belum tentu pula jatuh pada bulan Agustus.
Pasalnya, yang diingat Gus Dur dia lahir di bulan Sya'ban menurut penanggalan Islam.
Tahun kelahirannya pun diragukan.
Hal ini karena Gus Dur sempat menuakan diri satu tahun untuk masuk sekolah.
Tak pastinya tanggal lahir Gus Dur ini karena buku doa yang berisi tanggal lahirnya hilang saat perang.
"Ayah saya (Wahid Hasyim) ikut perang sehingga buku itu terceceh entah ke mana," ujarnya terkekeh.
Gus Dur tak ambil pusing soal waktu pasti dia lahir karena tak memiliki tradisi merayakan hari ulang tahun.
Tradisi merayakan ulang tahun, kata Gus Dur, baru ada setelah putrinya yang paling kecil yakni Inayah Wulandari.
Sebelum-sebelumnya, Gus mengaku lebih sering lupa hari ulang tahunnya.
"Anak itu selalu ingat saya ulang tahun. "
"Dan hanya untuk dia saja, tradisi merayakan ultah ada," katanya.
(TribunSolo.com/Daryono/Kontan.co/Kompas.com)