Reuni 212 di Monas Jakarta
Geram atas Pemberitaan Reuni 212 yang Simpang Siur, Prabowo Subianto: Jangan Menipu Rakyat
Tidak hanya saat pidato, Prabowo masih menunjukkan kegeramannya dengan tidak mau diwawancara seusai acara.
TRIBUNSOLO.COM - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, geram dengan pemberitaan sejumlah media massa di Indonesia sekarang ini.
Kegeraman tersebut ia sampaikan dalam pidato peringatan Hari Disabilitas Internasional di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu, (5/11/2018).
Menurutnya media massa atau pers telah berupaya memanipulasi demokrasi.
Salah satu contohnya soal pemberitaan reuni 212 yang mana hanya sedkit media yang memberitakannya.
"Hebatnya media-media dengan nama besar dan katakan dirinya objektif padahal justru mereka bagian dari usaha memanipulasi demokrasi."
"Kita bicara yang benar ya benar, yang salah ya salah, mereka mau katakan yang 11 juta hanya 15 ribu."
"Bahkan ada yang bilang kalau lebih dari 1.000 minta apa itu terserah dia," kata Prabowo.
Dengan kondisi tersebut, menurut Prabowo, wartawan dan media telah mengkhianti profesinya.
• Rocky Gerung Sebut Reuni Akbar 212 Bentuk Protes Ketidakadilan, Boni Hargens: Siapa yang Ditindas?
Bahkan menurut Prabowo orang tersebut tidak berhak mendapatkan predikat jurnalis.
"Ada belasan juta mereka tidak mau melaporkan, mereka telah mengkhianati tugas mereka sebagai wartawan, mereka telah mengkhianati tugas mereka sebagai jurnalis."
"Saya katakan 'hei media-media yang tidak mau mengatakan ada belasan juta orang atau minimal berapa juta orang di situ, kau sudah tidak berhak memandang predikat jurnalis lagi'," katanya.
Tidak hanya saat pidato, Prabowo masih menunjukkan kegeramannya dengan tidak mau diwawancara seusai acara.
"Untuk apa wawancara saya, orang kemarin 11 juta kau bilang enggak ada orang," katanya sambil berjalan di eskalator hotel.
Prabowo mengatakan kegeramannya karena ada media massa yang menyebut jumlah peserta yang hadir dalam reuni 212 hanya 30 ribu orang.
Hal tersebut kata Prabowo sangatlah tidak objekif.