Fahri Hamzah: Berantas Korupsi Harus Pakai Otak Bukan Pakai Otot
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, menanggapi pernyataan KPK soal partai politik yang sebaiknya dibiayai oleh negara. Fahri mengatakan berantas korupsi
Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, memberikan tanggapannya terkait aksi memberantas korupsi.
Melalui cuitan di Twitternya, Kamis (6/12/2018), Fahri menuliskan balasan kepada seorang warganet.
Warganet pengguna akun @dulatips tersebut menuliskan cuitan tentang pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pernyataan yang dimaksud adalah partai politik yang sebaiknya dibiayai oleh negara.
Akun tersebut juga mengingatkan sosok Fahri Hamzah yang sempat dibully karena hal tersebut.
• Tuding Jokowi Telat Simpulkan soal Kasus Korupsi, Fahri Hamzah: 10 Tahun Lalu, Saya sudah Bicara
Berikut cuitan akun tersebut kepada Fahri, sambil menyertakan sebuah tayangan video:
"KPK: Parpol sebaiknya dibiayai oleh negara.
Inget betul dulu @Fahrihamzah dibully karena hal ini.
• KPK Tetapkan Bupati Jepara dan Seorang Hakim sebagai Tersangka Suap Gugatan Praperadilan
Terutama aktifis yg ngaku antikorupsi menentang keras ide ini
sbg pemborosan keuangan negara.
Simak vidionya!" tulisnya.
Fahri pun memberikan balasannya.
Ia menyebut bahwa tindakan korupsi seharusnya diberantas menggunakan otak.
Bukan menggunakan otot.
• Hanum Rais Beberkan 2 Sosok yang Berjasa di Balik 11 Tahun Penantiannya atas Kehadiran Anak
"Berantas korupsi harus pakai otak bukan pakai otot...," cuit Fahri.
Cuitan Fahri ini pun ditanggapi oleh sejumlah warganet di Twitter.
Berikut sejumlah tanggapan mereka:
• Mulan Jameela Nyaleg di Garut dari Partai Gerindra, Lihat Penampilannya di Pamflet Partai
Badikrfai: Kenapa DPR bersama Pemerintah tidak membuat UU Hukum mati bagi Pelaku Korupsi seperti halnga kayak Bandar Narkoba.
Yatnolonely: Klo harus pake otak doang mmng bisa nangkap maling,yg bener berantas korupsi itu harus pake otak jg pake otot hihi.
Dudidjwa: Pak fahri hamzah inget kasus novanto...walaupun pakai otak atau pake otot..selama angota dpr seprti anda yg suka menghalanghalangin kpk...korupsi subur...biarpun orangnya pintar jenius tidk bisa.
• Merasa Dikhianati oleh Boeing, Lion Air Akan Batalkan Pesanan Pesawat Senilai 22 Miliar Dollar AS
Sebelumnya, Fahri Hamzah juga sempat mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
enyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlambat menyimpulkan soal kasus korupsi, Selasa (4/12/2018).
Melalui cuitan di akun Twitternya, @fahrihamzah, membeberkan alasannya setelah menuliskan tudingannya untuk Jokowi tersebut.
• Fahri Hamzah Minta Pemerintah Beri Penjelasan soal Insiden Pembantaian 31 Pekerja di Papua
Pada kalimat pertama, Fahri menuliskan cuitannya dengan huruf besar.
Ia mengaku gemas dengan Jokowi.
Lalu pada kalimat kedua, Fahri mengatakan bahwa Jokowi telah mengikut dirinya yang sudah pernah membahas hal sama.
• Sudjiwo Tedjo Akan Dukung Helmy Yahya Jadi Presiden RI karena Tayangkan Oshin di TVRI
Fahri menganggap pernyataan Jokowi soal jumlah kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.
Jokowi mengatakan bahwa keberhasilan gerakan anti-korupsi di Indonesia diukur dari ketiadaan orang yang menjalankan tindak pidana korupsi.
Bukan diukur dari banyaknya orang yang ditangkap dan dipenjarakan.
• Akui Kalah dari Tompi soal Kasus Ratna Sarumpaet, Fahri Hamzah Akhirnya Minta Maaf di Depan Publik
Fadli pun mengklaim telah melontarkan pernyataan yang sama pada 10 tahun yang lalu.
Berikut cuitan Fahri:
"HABIS BACA TULISAN INI JADI MAKIN GEMES SAMA PAK @jokowi.
Kok telat menyimpulkan.
Akhirnya ikut jika omongan saya sejak 10 tahun lalu saya sudah bicara.
#HariAntiKorupsiDunia tahun ini diwarnai oleh frustrasi @KPK_RI dan kawan2 #MazhabOTT ," tulisnya.
• Fahri Hamzah: Sekarang Manusia Itu Buas, Hukum Dipakai Balas Dendam dan Naikkan Karier
(*)