Inilah Makna dan Filosofi Barongsai-Liong yang Selalu Hadir dalam Perayaan Imlek
Selain memberi hiburan, penampilan barongsai juga sarat filosofi yang erat kaitannya dengan sejarah Imlek.
Penulis: Bobby W | Editor: Sri Juliati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Bobby Wiratama
TRIBUNSOLO.COM - Perayaan Imlek selalu identik dengan penampilan seni tradisional Barongsai.
Mengikuti alunan musik, barongsai akan berlenggok-lenggok, menghibur para penonton dalam perayaan Imlek.
Selain memberi hiburan, penampilan barongsai juga sarat filosofi yang erat kaitannya dengan sejarah Imlek.
Hal ini disampaikan Adjie Chandra, rohaniwan Khonghucu sekaligus Pembina Barongsai Tripusaka, Solo saat ditemui Tribunnews, Jumat (25/1/2019).
• Perguruan Barongsai Tripusaka jadi Pioner Kesenian Barongsai di Solo, Begini Sejarahnya
“Berdasarkan cerita dan buku-buku yang telah saya baca, barongsai tak bisa lepas dari sejarah atau legenda dari negara China," kata Adjie.
Pada zaman dulu, China merupakan negara agraris yang mayoritas warganya berprofesi sebagai petani dan menghadapi dilema pada musim semi.
"Menurut legenda, pada musim semi, selalu muncul seekor monster atau hewan yang menggangu penduduk dengan menghabiskan logistik atau hasil panen," kisah Adjie.
Makhluk yang muncul tiap tahun tersebut dijuluki 'Nian,' yang berarti tahun.

Untuk menghadapi Nian yang meresahkan setiap tahun, masyarakat China membuat sebuah eksperimen.
Percobaan itu terinspirasi dari makhluk mistis berwujud katak raksasa bernama Sam Su atau Chan Chu.
Masyarakat kemudian menakut-nakuti Nian dengan replika Chan Chu sembari menabuh bunyi-bunyian dari peralatan dapur.
Eksperimen tersebut berhasil membuat Nian takut sehingga diadakan oleh warga setiap tahun.
Lama-kelamaan, tradisi ini dikenal sebagai barongsai.
• Mengapa Tahun Baru Imlek Selalu Jatuh Antara Bulan Januari dan Februari? Begini Penghitungannya
Bila menilik dari segi filosofi, Adjie juga memiliki pemahaman tersendiri terkait barongsai.