Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Inilah Makna dan Filosofi Barongsai-Liong yang Selalu Hadir dalam Perayaan Imlek

Selain memberi hiburan, penampilan barongsai juga sarat filosofi yang erat kaitannya dengan sejarah Imlek.

Penulis: Bobby W | Editor: Sri Juliati
TRIBUNSOLO.COM/BOBBY WIRATAMA
Adjie Chandra, rohaniwan Khonghucu sekaligus Pembina Barongsai Tripusaka menjelaskan terkait filosofi liong dan barongsai, Jumat (29/1/2019). 

"Kalau dari segi filosofi, barongsai tidak bisa lepas dari keberadaan liong (naga)," ucap Adjie.

Bagian kepala barongsai di tempat penyimpan peralatan pentas Barongsai Tripusaka, Jumat (29/1/2019).
Bagian kepala barongsai di tempat penyimpan peralatan pentas Barongsai Tripusaka, Jumat (29/1/2019). (TRIBUNSOLO.COM/BOBBY WIRATAMA)

Menurut Adjie, naga dan barongsai mewakili sifat Yin dan Yang.

Liong bersifat positif lantaran keberadannya yang terbang di langit, sedangkan barongsai bersifat sebaliknya.

Keseimbangan antara Yin dan Yang inilah yang membentuk keharmonisan bagi hidup manusia.

"Maka untuk kebutuhan religi, biasanya barongsai dimainkan bersama Liong," ujar Adjie.

Penampilan Barongsai Tri Pusaka di The Park, Minggu (3/2/2019).
Penampilan Barongsai Tri Pusaka di The Park, Minggu (3/2/2019). (TRIBUNSOLO.COM/BOBBY WIRATAMA)

Selain itu, liong juga melambangkan hewan yang bisa beradaptasi dengan suasana apapun

Liong berbentuk seperti ular yang bisa berenang di air.

Ia juga memiliki kaki sehingga bisa berjalan di darat dan bisa terbang.

Liong pun dianggap sebagai simbol bagi orang Tionghoa untuk beradaptasi di segala jenis lingkungan.

Bagian kepala Liong di tempat penyimpan peralatan pentas Barongsai Tripusaka, Jumat (29/1/2019).
Bagian kepala Liong di tempat penyimpan peralatan pentas Barongsai Tripusaka, Jumat (29/1/2019). (TRIBUNSOLO.COM/BOBBY WIRATAMA)

“Di cerita lain, liong juga merupakan tunggangan Dewi Kwan Im atau Dewi Welas Asih."

"Sebagai binatang tunggangannya, kehadiran liong dianggap selalu membawa berkah," tutur Adjie.

Selain itu, barongsai juga melambangkan unsur Bumi.

Penampilan Liong Tripusaka di The Park, Solo Baru, Sukoharjo, Minggu (3/2/2019).
Penampilan Liong Tripusaka di The Park, Solo Baru, Sukoharjo, Minggu (3/2/2019). (TRIBUNSOLO.COM/BOBBY WIRATAMA)

Barongsai mengajarkan manusia untuk hidup seperti sosok singa.

Bukan keganasan atau kebuasan yang dicontoh.

Bagi Adjie, sifat singa yang semangat untuk bertahan hidup adalah hal yang harus diteladani. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved