Soal Kampanye Hitam di Karawang, Sujiwo Tejo: Bisa Saja Dibuat Sendiri, Tujuannya Memecah Belah
Sujiwo Tejo mengomentari soal kampanye hitam ibu-ibu di Karawang, Jawa Barat. Ia menyebut berbagai kemungkinan terkait hal itu.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Budayawan Sujiwo Tejo turut berkomentar terkait kampanye hitam terhadap pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Kampanye hitam itu diduga dilakukan oleh tiga perempuan di Karawang, Jawa Barat.
Ketiga perempuan asal Karawang itu berinisial ES, IP, dan CW.
Kini mereka telah dinyatakan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Terkait kampanye hitam itu, Sujiwo Tejo menyebut ada berbagai kemungkinan.
• Soal Video Jika Jokowi Terpilih, tak Ada Lagi Azan, Tiga Wanita Jadi Tersangka Kasus SARA
Pendapatnya itu ia utarakan lewat unggahan di akun Twitter @sudjiwotedjo, Senin (25/2/2019).
Ia mengibaratkan kampanye hitam dengan dunia perwayangan.
Di mana ada kubu 01 dan 02 yang disebutnya antiwayang dan pecinta wayang.
Sujiwo Tejo menyebut spanduk antiwayang bisa saja dibuat sendiri oleh pecinta wayang.
Menurutnya, hal itu bertujuan agar pecinta wayang membenci kelompok yang terduga antiwayang.
• Polda Jabar Periksa 3 Perempuan di Karawang Terkait Video Jika Jokowi Terpilih, Tak Ada Lagi Azan
Pun dengan kampanye hitam oleh kubu 01 maupun 02.
Selain kemungkinan itu, ia menduga ada kemungkinan lain yang bisa saja terjadi.
Ia pun mengingatkan publik untuk tidak kaget jika mengetahuinya.
"Spanduk antiwayang bisa aja dibuat sendiri dlm operasi senyap oleh pecinta wayang.
Tujuannya agar pecinta wayang membenci kelompok yg terduga antiwayang.
Begitu juga kampanye hitam antiA maupun antiB.
Ada jg kemungkinan lain.
Yg penting, jangan kagetan," kicau Sujiwo Tejo.
• Viral Video Wanita Ucap Jika Jokowi Terpilih, tak Ada Lagi Azan, Polisi Amankan Pengunggah Video
Sujiwo Tejo juga mengungkapkan kemungkinan lain, di mana kedua kubu bisa saja melakukan kampanye hitam dengan cara sembunyi-sembunyi.
Menurutnya, tujuannya tak lain adalah untuk memecah belah.
"Bisa aja kedua kampanye hitam itu dilakukan secara senyap kepada kubu A atas nama kubu B, maupun kepada kubu B atas nama kuhu A.
Tujuannya mecah belah," imbuhnya.
• Soal Kampanye Hitam di Karawang yang Sasar Jokowi, Luhut: Karena Kepanikan Ya Fitnah Terus
Dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, beberapa waktu belakangan ini netizen dihebohkan video sosialisasi yang diduga mengarah pada kampanye hitam terhadap pasangan capres dan cawapres nomor urut 01.
Video tersebut diunggah pemilik akun twitter @citrawida5.
Dalam video tersebut tampak dua orang perempuan tengah berbicara kepada salah seorang penghuni rumah dalam bahasa sunda.
"Moal aya deui sora azan, moal aya deui Nu make tiyung. Awewe jeung Awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin (tidak ada lagi suara adzan, tidak ada alagi yang pakai kerudung, wanita dan wanita boleh menikah, laki-laki dan laki-laki boleh menikah," kata wanita dalam video tersebut.
• Tak Sepakat Restrukturisasi TNI, Sujiwo Tejo: Tapi Gaji Mereka Sampai Kolonel Dinaikkan 10 Kali
Video itu diduga dibuat dan diunggah @citrawida5 pada 13 Februari 2019.
Tercatat sebuah alamat rumah di Perumahan Gading Elok 1, Blok 014 Nomor 12A, RT 004 RW 029, Karawang.
(TribunSolo.com/Rohmana Kurniandari)