Emak-emak Serbu Kain Batik Bermotif Salam Dua Jari yang Diproduksi di Laweyan Solo
Emak-emak menyerbu Batik Putra Laweyan untuk membeli batik bermotif salam dua jari yang dibuat perajin
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Putradi Pamungkas
Sebelumnya, pengusaha batik dari kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Gunawan Muhammad Nizar menciptakan motif batik salam dua jari karena terinspirasi oleh sosok Sandiaga S Uno.
Gunawan yang membuka usaha mandiri di Kampung Batik Laweyan, Kecamatan Laweyan sejak 1999 itu, mengaku motif batik salam dua jari tercipta setelah kedatangan cawapres nomor urut 02 Sandiaga, pada 5 Februari 2019 lalu.
"Saat bertatap muka dengan Sandiaga, saya janji akan buat motif Sandiagaan, karena terinspirasi dari sosoknya," aku dia.
"Dulu kan ada motif SBY-nan, Gus Dur-an, nah ini akhirnya saya bisa mewujudkan janji bisa buat motif Sandiagaan," jelas dia membeberkan.
• Bawaslu Catat 165 Kasus Pelanggaran Netralitas Pemilu oleh ASN
Adapun lanjut Gunawan, dalam motif batik cap kombinasi tulis itu terdapat simbol yang identik dengan capres dan cawapres 02 dan dipadukan motif trumtum serta cecek khas Jawa.
"Prosesnya dicap dulu untuk polanya, kemudian dibatik manual dengan canting," ungkapnya.
Dia menambahkan, produksi pertama baru satu minggu yang lalu sehingga baru-baru ini dicoba dijual ke pasaran.
"Alhamdulillah sehari bisa produksi 30 meter kain batik oleh beberapa perajin," jelasnya.
"Kami jual per dua meter Rp 150 ribu, sementara kemeja Rp 175 ribu," tutur dia. (*)