Pemilu 2019
Jelang 2 Hari Pencoblosan Pemilu 2019, Sejumlah Orang dari Lintas Agama Imbau Masyarakat Tak Golput
Sejumlah orang dari lintas agama menggelar aksi simpatik agar masyarakat tidak masuk golongan putih (golput) dalam Pemilu 2019 di Solo
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah orang dari lintas agama menggelar aksi simpatik pada Senin (15/4/2019), agar masyarakat tidak masuk golongan putih (golput) dalam Pemilu 2019 di Solo.
Imbauan itu diinisiasi oleh Komandan Pucuk Kerukunan Umat Indonesia (Dancuk Kerumat), Partika Subagyo Lelono menjelang dua hari pelaksanaan pencoblosan yang akan dilaksakan pada 17 April 2019 mendatang.
Adapun Kopral Bagyo sapaan akrab seorang purnawirawan peraih medali emas sebagai prajurit terkuat TNI AD itu, berkeliling di kawasan air mancur Proklamator RI, Ir Soekarno (Bung Karno), di Stadion Manahan, Kecamatan Banjarsari, Jalan Adi Sucipto.
Sejumlah peserta aksi simpatik, juga membawa poster bertuliskan 'Jangan Golput Berdoa Renungkan. Coblosen Menuju Indonesia Ayem Tentrem' dan 'Dancuk Kerumat (Komandan Pucuk Kerukunan Umat Indonesia)'.
• Sebelum Gunakan Hak Pilih, Cek Namamu di Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2019, Begini Caranya
"Jadi yang ikut ini ada dari lima orang lintas agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha," ungkap Bagyo kepada TribunSolo.com.
Bagyo yang juga koorlap acara tersebut berharap, masyarakat menyuarakan hak pilinya di TPS dong pada tanggal 17 April 2019 mendatang
"Kami mengajak masyarakat agar datang ke TPS memilih capres-cawapresnya sesuai nurani, karena golput menghina negara," jelasnya.
"Berikan hak suara, demi menentukan masa depan bangsa," tutur dia.
• Membagi Tingkat Kerawanan TPS Menjadi 3 Karakter, Polres Sukoharjo Siap Amankan Pemilu 2019
Dia berharap, pencoblosan dalam pesta demokrasi harus berjalan damai dan tentrem, sehingga bagian dari menjaga persatuan.
"Berbeda-beda asalkan menjaga kerukunan antar pemeluk agama dan masyarakat," harap dia.
800 Personel Polresta Solo Siap Amankan TPS
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta menerjunkan 800 personel untuk melakukan pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2019 di Solo, Jawa Tengah, Rabu (17/4/2019).
Hal tersebut disampaikan Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ribut Hari Wibowo, dalam apel pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan TPS Pemilu Tahun 2019 di Halaman Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (15/4/2019).
• Dinas Perhubungan DKI Jakarta Selenggarakan Mudik Gratis, Ini Syarat-syaratnya
"Ada 800 personel yang nanti melakukan pengamanan di TPS, kami masih ada pasukan cadangan yang lain untuk membantu apabila dibutuhkan," kata Ribut dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
Ribut menambahkan, pihaknya juga mendirikan sembilan posko pengamanan di titik-titik strategis selama pelaksanaan Pemilu 2019.
Hanya saja, Ribut tidak menjelaskan secara rinci sembilan posko pengamanan tersebut.
Menurut dia, sembilan posko strategis yang didirikan tersebut sudah dilengkapi dengan peralatan dan ditempatkan gabungan peleton Brimob, TNI, dan perwira pengendali.
Sehingga, apabila ada petugas TPS yang menginginkan bantuan segera, personel yang berada di sembilan posko pengamanan tersebut dapat segera tiba di lokasi.
• Promo Pemilu 2019, Dapatkan Diskon Harga 50 Persen Tiket Film dari TIX.ID
"Posko kami dirikan di titik strategis yang kita anggap mudah untuk melakukan mobilisasi pergerakan pasukan apabila ada hal-hal yang membutuhkan kehadiran polisi secara cepat," ungkap dia.
Ribut menyebutkan, di Solo ada sebanyak 1.734 TPS yang tersebar di lima kecamatan dan 51 kelurahan.
Dari jumlah tersebut, ada beberapa TPS rawan yang telah teridentifikasi oleh kepolisian.
"Dan kami sudah lakukan antisipasi TPS rawan, Insya Allah aman," ujar dia.
• 34 Motor Knalpot Brong Diamankan Satlantas Polres Sukoharjo saat Kampanye Jokowi dan Prabowo di Solo
Ribut mengimbau, masyarakat untuk tidak takut datang ke TPS menggunakan hak pilihnya pada 17 April 2019.
Karena polisi telah memberikan jaminan dari sisi keamanan. (*)