Pemilu 2019
Banyak Anggota KPPS hingga Polisi Gugur Diduga Kelelahan, Sujiwo Tejo: Tinjau Ulang Pemilu Serentak
Sujiwo Tejo menyoroti terkait banyaknya korban jiwa dalam penyelenggaraan pemilu serentak. Ia berharap agar pemilu serentak ditinjau ulang.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Pemilu serentak 2019 menyisakan duka.
Sejumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga anggota Polri gugur saat menjalankan tugas mereka dalam mengawal pesta demokrasi lima tahunan itu.
Menanggapi hal itu, budayawan Sujiwo Tejo menyampaikan pendapatnya.
Ia setuju jika pemilu serentak dievaluasi atau dikaji ulang.
• Kata Humas Polda Metro Jaya soal Laporan yang Menyeret Istri Andre Taulany
Penulis buku "Senandung Talijiwo" ini berharap agar penyelenggaraan pemilu serentak agar ditinjau ulang.
Hal itu lantaran banyaknya panitia hingga aparat yang gugur karena diduga kelelahan.
Sujiwo Tejo berharap agar pemilu ini tidak menjadi daftar baru setelah Piramida dan Tembok Cina yang juga menelan banyak korban.
• Usai Buka-bukaan soal Data Quick Count, Yunarto Wijaya: BPN Kapan Buka?
"Tinjau ulang penyelenggaraan Pemilu serentak yg serentaknya ditafsir 1 hari sekaligus utk Pilpres, DPD & Pilpres.
Banyak panitia/aparat yg gugur terduga kecapaian.
Janganlah Pemilu menjadi daftar baru setelah Piramida & Tembok Cina, tentang banyaknya pekerja yg tewas utk itu," tulis Sujiwo Tejo.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah petugas polisi gugur dalam tugasnya mengawal kotak suara.
Begitu pula dengan sejumlah petugas KPPS dan saksi yang meninggal saat mengawal perhitungan suara yang memakan waktu tak sebentar.
• Akan Menikah 28 April 2019, Irish Bella Pamer Foto Prewedding Berkonsep Elegan dan Mewah
Di Jawa Barat misalnya, setidaknya hingga Jumat (19/4/2019) ada 12 petugas KPPS yang meninggal saat maupun setelah menjalankan tugas.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat Rifqi Alimubarok mengatakan, terlalu lamanya waktu penghitungan jadi sebab utama kejadian itu.
Rifqi menjelaskan, para petugas KPPS kelelahan lantaran rata-rata penghitungan suara baru selesai pukul 05.00 pagi.
Apalagi para petugas sebelumnya mesti begadang untuk menyiapkan TPS dan logistik.
• Gus Dur Pernah Bicara soal Berebut Jadi Presiden, Alissa Wahid: Dalam Situasi Kini, Saya Rindu Bapak
"Berdasarkan hasil pantauan di lapangan rata-rata itu selesai jam 5 pagi, bahkan ada yang berlanjut sampai jam 12 siang. Karena belum selesai menyalin hasil formulir yang cukup banyak. Dan itu kan tanpa jeda, apalagi kemudian mereka kebanyakan mempersiapkan TPS di H-1 jadi, otomatis kan kelelahan," ungkap Rifqi saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Sabtu (20/4/2019), seperti dilansir dari Kompas.com.
Selain Jawa Barat, di daerah Jawa Timur juga terdapat kurang lebih sembilan petugas yang meninggal saat mengawal perhitungan suara.
Kemudian, di Jawa Tengah, ada delapan petugas yang meninggal usai penyelenggaraan pemilu serentak.
Berikut beberapa nama "Pahlawan Pemilu" yang gugur dalam tugasnya, yang dirangkum Kompas.com pada Jumat (19/4/2019).
• Usai Pemilu 2019, Pertamina Pastikan Pasokan BBM di Jawa Tengah dan DIY Aman
1. Bripka Ihwanul Muslimin, anggota Polsek Praya Barat, Polres Lombok Tengah
Bripka Ihwanul Muslimin anggota Polsek Praya Barat, Polres Lombok Tengah meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas usai melakukan apel pengamanan pemilu.
2. Aiptu Stefanus Pekuali, anggota Polres Kupang, NTT
Aiptu Stefanus Pekuali (40), anggota Polres Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas akibat kecelakaan lalu lintas, Jumat (19/4/2019) pagi, merupakan kepala pos polisi (Kapospol) Tuapukan.
3. Brigjen Polisi Syaiful Zachri, perwira penanggung jawab pemilu di NTT
Brigjen Polisi Syaiful Zachri meninggal dunia di Pulau Kelor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Syaiful meninggal karena serangan jantung.
4. Brigadir Prima Leion Nurman Zasono, anggota Polres Bondowoso
Personel Polres Bondowoso, Brigadir Prima Leion Nurman Zasono dikabarkan meninggal karena kecelakaan.
5. Aiptu M. Saepudin, Babinkamtibmas Cilengkrang Polsek Cileunyi
Saepudin meninggal kecapekan setelah sebelumnya bertugas mengawal kotak suara.
6. Aiptu M Supri, Anggota Polres Sidoarjo
Anggota Polres Sidoarjo bernama Aiptu M Supri meninggal dunia saat melakukan pengamanan di TPS 21-25 Desa Barengkrajan Kecamatan Krian.
7. Jaenal, Ketua KPPS Desa Sukaharja, Kabupaten Bogor
Ketua KPPS Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jaenal (56) dikabarkan meninggal dunia saat menjalankan tugas pemilu pada Rabu (17/4/2019).
Kapolsek Cijeruk AKP Anak Agung Raka membenarkan bahwa Jaenal meninggal diduga karena kelelahan saat bertugas mengambil logistik di gudang penyimpanan.
8. Rusmita, Saksi PPP di TPS 2 Dusun Jonggoa, Kabupaten Takalar
Seorang saksi salah satu partai di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia setelah bertugas selama 24 jam lebih di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
9. Agus Susanto, Petugas KPPS di Malang
Diduga, Agus meninggal karena kelelahan selama menjalani serangkaian kegiatan pemilu.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang Zaenudin mengatakan, Agus meninggal saat istirahat di rumahnya, di RT 06 RW 01 Kelurahan Tlogomas, Kamis (18/4/2019) sekitar pukul 03.00 WIB.
10. Yaya Suhaya, Anggota KPPS di Karawang
Salah satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 04, Desa Cilewo, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang, Yaya Suhaya (71), meninggal dunia.
Yaya diduga meninggal akibat kelelahan sesudah menjalani serangkaian kegiatan Pemilu 2019.
11. Supriyanto dan Jeje, Ketua KPPS di Tasikmalaya
Kedua orang tersebut meninggal tak lama berselang selesai melakukan penghitungan suara di TPS-nya masing-masing, Kamis (18/4/2019) kemarin.
Dan masih banyak lagi. (*)