Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

7 Fakta Pembunuhan Vera: Seolah Profesional, Pelaku Membuat Timer dari Korek dan Obat Nyamuk

Berikut ini fakta-fakta dari kasus kematian Vera. Pelaku membuat timer untuk membakar korban, seoalah mengindikasikan kalau pelaku adalah profesional.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA, HANDOUT
Vera Oktaria semasa hidup. Vera ditemukan tewas dimutilasi 

Sehari sebelumnya petugas penginapan juga sudah curiga namun tak berbuat apa-apa. Baru keesokan harinya mereka menghubungi polisi.

Nurdin yang merasa curiga langsung mengetuk pintu kamar dan mencoba untuk membuka pintu tersebut tapi tidak ada respon dari penghuni kamar.

Ditemukan Tanpa Kepala, Mayat Pria dalam Koper di Blitar Diduga Korban Mutilasi

Karena dikira tidak terjadi apa-apa Nuridin langsung menghubungi orangtuanya untuk menanyakan keberadaan tamu tersebut yang tidak kembali setelah membawa kunci tersebut.

"Saya curiga waktu saya bersihkan lantai mencium bau busuk, nah baru besoknya (hari ini) bau busuk itu semakin kuat langsung saya hubungi Polsek Sungai Lilin."

"Setelah pihak polsek Sungai lilin datang, kamar tersebut baru di buka. Ditemukan sesosok wanita di atas ranjang dalam keadaan tanpa busana dengan kondisi tangan terpotong jenazah membengkak ditutupi dengan selimut," ujar Nurdin.

6. Pelaku membuat timer untuk membakar tubuh korban

Lokasi ditemukannya mayat perempuan yang dimutilasi di Muba, ternyata diduga akan dibakar pelaku.

Hal ini dari hasil olah tempat kejadian, bila ditemukan barang bukti minyak tanah, obat nyamuk dan korek di dalam kamar.

Korek api, obat nyamuk dan minyak tanah ditempatkan sedemikian rupa seperti timer agar terbakar secara otomatis dalam waktu yang sudah ditentukan. 

Rencana seperti ini seolah menunjukkan bahwa pelaku adalah seorang yang profesional atau memiliki pengetahuan militer.

"Diduga, pelaku ini mau membakar kamar dengan membuat timer menggunakan korek api, minyak tanah dan obat nyamuk," ujar Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Yustan Alviani ketika ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (10/5/2019).

Pentol korek yang ditempelkan di obat nyamuk, diduga sebagai timer. Sehingga, ketika kamar sudah ditinggal maka dengan sendirinya pentol korek akan terbakar dan menyulut api di tempat tidur.

Dari situlah, dengan timer yang dibuat dan ada minyak tanah di dalam kamar membuat kamar menjadi terbakar. Dengan terbakarnya kamar, pelaku berharap jejak mereka akan hilang.

"Tetapi ternyata, obat nyamuknya padam. Sehingga tidak sempat membakar pentol korek api yang menjadi pemicu api untuk membakar tempat tidur," ungkapnya.

7. Orangtua DP ingin anaknya segera pulang

Sampai saat ini pihak kepolisian masih mencari keberadaan DP.

Di Medsos maupun WA juga beredar foto pelaku mengenakan seragam TNI dengan tulisan "Dicari Prada DP. Diduga pelaku pembunuhan sdri vera Oktaria. Hubungi Denpom II/4 No Telpon 0711-415008".

Profil Prada DP, Sosok yang Dikaitkan Tewasnya Vera Oktaria, Si Tetangga yang Jadi Pacar Sejak SMP

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Syamsuri, ayah korban belum bisa berkomentar banyak, sejauh ini dia masih meyakini anaknya itu adalah terduga.

Meski begitu, Syamsuri berharap anaknya segera kembali atau pulang ke rumah agar bisa secepatnya diketahui duduk persoalannya yang sebenarnya.

Syamsuri terlihat sangat lelah dan sedih atas pemberitaan mengenai anaknya yang selama ini hilang, dikait-kaitkan dengan kematian Vera Oktria.

Ia menyatakan, Sejauh ini pihak keluarga masih mempercayai bahwa DP bukanlah terduga, karena selama ini ia dikenal sebagai anak yang baik dan tidak pernah ada masalah dengan orang lain.

"Kita percayakan saja kepada pihak yang berwajib untuk mengungkap kasus yang masih simpang siur hingga saat ini, nantinya jika terduga dinyatakan bersalah kami siap menerima dengan apapun keputusannya," ucapnya. (*)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved