Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Botol Berisi Ethanol Hingga Buku Jihad Ditemukan di Rumah Terduga Teroris di Cemani Sukoharjo

Di rumah terduga teroris Ali Amirul Alam alias Umar (40) terdapat alat-alat yang identik dengan pembuatan bom.

Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Fachri Sakti Nugroho
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI
ILUSTRASI - Petugas Densus 88 tengah berjaga di sekitar rumah terduga teroris di Kawasan Perumahan Kunciran Indah, Pinang, Tangerang, Banten, Rabu (16/05/2018). Sejumlah barang bukti dan tiga orang terduga teroris telah diamankan tim Densus 88 Antiteror Polri. 

Yakni di kawasan bantaran sungai Bengawan Solo, RT 07 RW 05 Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

"Iya leres, tapi kulo mboten ngerti nopo-nopo (iya benar, tapi saya tidak tahu apa-apa)," tuturnya kepada TribunSolo.com.

Beredar kabar, SR berkaitan dengan tregedi bom bunuh diri yang terjadi di Pospam Kartasura yang dilakukan Rofik Asharudin (22), warga Kranggan Kulon RT 1 RW 2, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Senin (3/6/2019) malam.

Kronologi penangkapan Sugeng Riyadi

Densus 88 menangkan seorang terduga teroris di Mojolaban, Sukoharjo, Minggu (9/6/2019) siang.

Terduga pelaku yang diamankan berinisial SR, warga RT 07 / RW 05 Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Dari penuturan Ketua RT setempat, Supardi (54) penangkapan SR dilakukan di Jalan Tanggul di kawasan Desa Laban, Mojolaban sekitar pukul 13.15 WIB.

Bupati Sukoharjo Imbau Masyarakat Tidak Takut Pasca-Terorisme di Simpang Tiga Tugu Kartasura

Sebelumnya, menurut Supardi, sekitar pukul 12.00 WIB, SR sempat salat di Masjid daerah Kenteng.

"Setelah salat dia hendak menuju ke rumah orangtuanya di Mojolaban, Sukoharjo, dia ditangkap petugas di jalan," katanya.

Supardi menceritakan, SR dikenal sebagai seorang pedagang di Pasar Klitikan, Solo sebagai pedagang sandal dan pakaian.

"Kalau siang, biasanya bekerja di tempat sablon," terangnya.

Supardi tidak menduga warganya menjadi terduga teroris.

Meski demikian, dia merakasan adanya perubahan gelagat pada diri SR sejak lima tahun terakhir.

"SR orangnya pendiam, akhir-akhir ini punya banyak teman Kenteng, lima tahun terakhir ini," jelasnya.

Densus 88 Masih Terus Dalami Kasus Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura

Dia menambahkan, SR masih saling menyapa dengan tetangganya sebelum ditangkap.

"Sebelum salat zuhur dia momong anaknya di depan rumahnya, tapi dasarnya pak SR orangnya pendiam," terangnya.

Usai penangkapan, SR dibawa ke Polsek Mojolaban, dan seterusnya dibawa ke Semarang. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved