Gatot Ceritakan Keihklasan Seorang Pedagang Cemilan Tuna Netra: Tuhan Tak Salah Alamat Kasih Rezeki
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membagikan kisah pilu seorang pedagang tuna netra.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Ku jawab, "100 ribu, Pak."
Bapak itu lalu berdiri meraba-raba kantong celananya sambil mengeluarkan beberapa uang.
Ya Tuhan, ternyata bapak itu ada masalah di matanya dan sepertinya tidak bisa melihat.
Ya Tuhan, kenapa aku tak pandai menjaga hati, maafkan jika hati ini belum mampu berbaik sangka sama orang.
Bapak itu masih sibuk membongkar uang yang dikeluarkan dari kantong celananya. Nyaris dikeluarkan semua di tangannya.
Lalu dia bilang, "Si Om saja ya yang mengambil kembaliannya."
Seketika aku terkejut mendengar instruksi dari si Bapak.
Lalu secara spontan aku bertanya pada Bapak itu.
"Pak, kalau saya kasih uangnya 10 ribu terus saya ambil kembaliannya 50 ribu dari tangan Bapak dan Bapak kan tidak tahu, terus nanti bapak rugi dong."
Lagi-lagi jawaban yang sederhana muncul dari mulutnya.
"Tuhan tidak akan salah alamat kasih rezeki Om, kalau sekarang saya harus rugi, saya yakin Tuhan pasti lagi menyiapkan rezeki lain buat saya. Hidup tak hanya sebatas untung dan rugi, tapi hidup belajar tentang sabar dan ikhlas," katanya.
Ah aku ini memang sensitif kalau bertemu orang hebat seperti ini rasanya tidak bisa menahan air dari pelupuk mata ini. Oh Tuhan, gemetar hati ini mendengarnya.
Bapak itu tanya lagi, "sudah ambil kembaliannya belum Om?" (rada bingung dan ragu).
Akhirnya kujawab, "tak usah Pak! Hari ini Tuhan kirim rezeki untuk Bapak."
Bapaknya senyum sambil bilang, "terima kasih Om."