38 Ribu Karyawan PT Sritex Grup dan Masyarakat Gelar Kerja Bakti di 7 Tempat Umum di Sukoharjo
Sebanyak 38 ribu karyawan dari PT Sritex Grup dan dibantu sejumlah elemen masyarakat melakukan gerakan kebersihan, Jumat (9/8/2019).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sebanyak 38 ribu karyawan dari PT Sritex Grup dan dibantu sejumlah elemen masyarakat melakukan gerakan kebersihan, Jumat (9/8/2019).
Kegiatan diawali dengan apel, yang dipimpin oleh Direktur Utama PT Sritex, Iwan Setiawan Lukminto di halaman Pabrik PT Sritex.
Terlihat pada apel itu, ribuan karyawan PT Sritex membawa sejumlah alat kebersihan seperti sapu.
• Bersih-bersih Tempat Umum dengan Libatkan 38 Ribu Karyawan, PT Sritex Coba Pecahkan Rekor MURI Ke-9
Menurut Iwan, kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) PT Sritex ke- 53, yang jatuh pada 16 Agustus mendatang.
"Kegiatan ini dalam rangka menyambut Hut PT Sritex, dan juga menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI)," katanya.
Setelah menggelar apel, puluhan ribu karyawan mulai membersihkan lingkungan baik di dalam lingkungan pabrik maupun di luar lingkungan pabrik.
Setidaknya ada tujuh tempat umum yang menjadi sasaran gerakan kebersihan oleh karyawan PT Sritex ini.
• 6000 Karyawan Sritex Ikuti Jalan Sehat Peringati HUT RI dan HUT Sritex
Lokasi tersebut berada di Kelurahan Jetis, Kelurahan Joho, Kelurahan Banmati, Kelurahan Combongan, Kelurahan Mandan, Area Ponpes Lailatir Qodar, dan alun-alun Sukoharjo.
Sasaran kebersihan meliputi tempat-tempat umum, seperti jalan, halaman perkantoran, dan tempat ibadah.
Iwan mengatakan tujuan kegiatan ini untuk membangun budaya kebersihan bagi karyawan PT Sritex, agar bisa ditularkan kepadaa masyarakat.
"Kita ingin menciptakan kebersihan lingkungan, semoga kebersihan ini bisa berjalan terus, dan tidak berhenti sampai di sini." lanjutnya.
"Kami ingin masyarakat juga sehat dengan menjaga kebersihan, serta sadar akan pentinganya kebersihan lingkungan," pungkasnya. (*)