Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Anak Penjual Gorengan di Boyolali

Ekslusif Angga Fauzan: Yang Dilakukan Setelah Raih Gelar S2 dan Pesannya untuk Pelajar di Tanah Air

Angga ternyata akan melanjutkan karier professional dan menambah pengalaman di bidang Branding di Indonesia setelah meraih gelar Master.

Penulis: Rifatun Nadhiroh | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Instagram @anggafauzan
Angga Fauzan raih cita-citanya meski lahir dari keluarga sederhana 

TRIBUNSOLO.COM - Nama Angga Fauzan tiba-tiba ramai diperbincangkan di media sosial.

Postingannya di Twitter viral beberapa waktu lalu seusai ia membagikan kisah hidupnya yang lahir dari keluarga sederhana hingga bisa meraih jenjang master di Edinburgh University, Skotlandia.

Dalam cuitannya, Angga menyebut Ibunya dulu bekerja sebagai pembantu dan penjual gorengan.

Semangat dan usahanya untuk bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari tempat tinggalnya di Boyolali begitu kuat.

Orangtua Ceritakan Masa Kecil Angga Fauzan: Kalau Sakit Dia Minta Digendong Lalu Tetap Masuk Sekolah

Saat kuliah ia mendapatkan beasiswa Bidik Misi dan dari beasiswanya ia bisa mengadakan kegiatan sosial di daerah asalnya.

Hingga akhirnya ia bisa melanjutkan pendidikan di luar negeri setelah lulus dari Insititut Teknologi Bandung.

Secara ekslusif lewat pesan email dengan TribunSolo.com, pria kelahiran Boyolali 17 April 1994 ini membagikan sejumlah cerita menarik.

Dari soal apa yang akan dilakukan setelah meraih gelar Master hingga ikut memberikan distribusi pada daerah asalnya, Boyolali.

Angga Fauzan Berprestasi Sejak Kecil, Anak Penjual Gorengan dari Boyolali Raih Gelar Master di UK

Angga telah menyelesaikan S1 di Desain Komunikasi Visual, Institur Teknologi Bandung, dan kini tengah menyelesaikan S2 di Design and Digital Media, The University of Edinburgh. 

Lantas jika nantinya telah meraih gelar Master apa yang akan ia lakukan?

Angga ternyata akan melanjutkan karier professional dan menambah pengalaman di bidang Branding di Indonesia setelah meraih gelar Master.

Saat ditanya akankah kelak ia kembali ke daerah asalnya di Boyolali dan meningkatkan potensi daerahnya, Angga menyebut sejak tahun 2016 silam ia telah aktif mengembangkan 'Komunitas Boyolali Bergerak' bersama beberapa kawannya.

Saat ini Komnunitas itu sudah menciptakan berbagai gerakan di beberapa desa di Boyolali. 

Angga Anak Penjual Gorengan di Boyolali Kerap Di-bully saat SD, Kini Raih Gelar Master di Skotlandia

Komunitas ini membantu mempromosikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Boyolali, mengadakan Lomba Esai dan pengadaan Taman Baca.

Lalu ada juga kegiatan yang bernama Sayang Anak.

"Kita jualan kaos, kemudian hasilnya itu kita beliin buat perlengkapan sekolah anak-anak SD yang kurang mampu."

"Mungkin kita mikirnya tuh mungkin sekolah udah murah atau gratis sekalipun, tapi kan mereka tetap (harus) beli perlengkapan sekolah, kan? Misalnya, buku, tas dan sebagainya. Nah, itu kita bantu deh," ujar Angga menceritakan kegiatannya di Komunitas Boyolali Bergerak.

Selain Sayang Anak, Boyolali Bergerak juga rutin membuat kegiatan semacam mentoring masuk perguruan tinggi.

Tak hanya sosialisasi ke sekolah-sekolah tapi pemuda Boyolali satu ini juga sampai memikirkan kurikulum apa yang mau diberikan buat adik-adik pelajar agar paham dunia perkuliahan dan seluk beluknya.

Dalam perjalanan meraih cita-citanya, Angga enggan menyebut fasilitas yang kurang seperti alat transportasi, buku dan sebagainya sebagai hambatan dalam menimba ilmu.

Hambatan terbesar Angga saat menempuh pendidikan adalah dirinya sendiri yang masih perlu banyak belajar dan serius dalam mengejar impian.

Rumah Bekas Kandang Kambing yang Dulu Ditempati Angga Fauzan Direnovasi, Seperti Ini Penampakannya

Saat TribunSolo.com menanyakan soal suka dukanya kuliah di luar negeri dan jauh dari orang tua, Angga ternyata kerap merindukan makanan Indonesia.

"Secara akademik, cukup lancar. Kemudian soal pertemanan, alhamdulillah punya rekan-rekan baik yang selalu mendukung."

"Mungkin salahsatunya adalah suka kangen dengan makanan Indonesia, dan tetap mengelola komunitas Boyolali Bergerak dari jauh." tulisnya seperti dikutip TribunSolo.com, Sabtu (10/8/2019) dari emailnya. 

Terakhir, Angga memberikan pesan kepada para pelajar di tanah air agar tidak jengah mencari informasi soal beasiswa.

Apalagi bagi mereka yang terlahir dari keluarga sederhana dan biaya kuliah dirasa terlalu 'mencekik'.

Angga Fauzan, Pemuda Boyolali Raih Gelar Master di Skotlandia: Dulu Korban Penggusuran di Jakarta

"Saya percaya bahwa Tuhan tidak sembarangan dalam memberikan potensi bagi setiap hamba-Nya."

"Untuk itu, kita perlu mempercayai bahwa setiap perjuangan baik dengan niat yang baik akan mendapatkan hasil yang baik."

"Sehingga, kita perlu berikhtiar dengan konkret dan serius agar Tuhan membukakan jalan."

"Caranya banyak, karena semua informasi sudah melimpah di internet dan bisa didapatkan dengan mudah."

"Selain itu, memantaskan diri dengan meningkatkan kapabilitas dan kapasitas diri pun bisa jadi bagian yang perlu dilakukan." pesan Angga.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved