Berita Sukoharjo Terbaru
Tiga Pelaku Penjambretan Dana BUMDes Gumpang Sukoharjo Memiliki Peranan yang Berbeda
Tiga orang pelaku dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gumpang, Kartasura, Jawa Tengah memiliki peranan yang berbeda-beda.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Tiga orang pelaku dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gumpang, Kartasura, Jawa Tengah memiliki peranan yang berbeda-beda.
Menurut Kapolres Sukoharko, AKBP Iwan Saktiadi, tiga pelaku yang diamankan berinisial AR alias K, YS alias D, dan DVH alias V yang diamankan pada 17 Juli lalu.
Mereka diamankan karena telah melakukan penjambretan tas, yang di dalamnya terdapat uang BUMDes Gumpang sebesar Rp 75 juta, dan uang pribadi korban sebesar Rp 3 juta.
"AR alias K, ini bertugas sebagai pengintai, karena dia orang Sukoharjo, dia lebih mengetahui medan, dan memprediksikan koelrban hendak pergi kemana," katanya saat konfrensi pers di Mapolres Sukoharjo, Jumat (23/8/2019).
DVH alias V bertugas sebagai pengintai didalam Bank, dia mencari calon korban yang melakukan penarikan tunai dalam jumlah yang cukup besar.
Sementara YS alias D sebagai eksekutor penjambretan dana BUMDes itu.
Kasus pencurian dana nasabah yang baru saja melakukan penarikan uang di bank, tidak hanya terjadi kali ini saja di Sukoharjo.
• Pelaku Penjambretan Dana BUMDes Gumpang Sukoharjo Tertangkap, Ternyata Bekas Tahanan LP Cebongan
• Pelaku Penjambretan Dana BUMDes di Sukoharjo Masuk Jaringan Jambret Lintas Daerah,Incar Nasabah Bank
• Pelaku Penjambretan Dana Bumdes Gumpang Sukoharjo Terekam CCTV Bank Jateng
Tahun lalu, peristiwa serupa juga pernah dialami Kades Madegondo, Grogol usai mengambil uang di bank sebesar Rp 300 juta.
Waktu itu, pencuri memecah kaca mobil yang ditinggal pemiliknya makan, dan langsung mwmbawa kabar dana desa tahap II.
Iwan menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat melakukan transaksi di Bank maupun di ATM.
"Bagi masyarakat yang melakukan penarikan uang dengan jumlah yang cukup besar, baik di Bank atau ATM, saran kami agar meminta pengawalanan polisi."
"Kami akan dengan senang hati mengawal sampai tempat tujuan," pungkasnya. (*)