Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Jaga Kebersihan Air Bengawan Solo, BBWSBS Programkan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air

Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, memprogramkan mengolah air sungai Bengawan Solo dalam program Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TribunSolo.com/Agil Tri
Ketua Umum Yayasan Warna Warni Indonesia, Krisnina Maharani saat mencuci tangan di Pesanggarahan Pakubuwono (PB) IX Langenharjo, Sukoharjo, Minggu (25/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kondisi air Sungai Bengawan Solo memprihatinkan karena tercemar sampah dan limbah.

Untuk mengelola air Sungai Bengawan Solo, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), memprogramkan mengolah air sungai Bengawan Solo dalam program Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air.

Menurut Menurut Kepala BBWSBS, Charisal Akdian Manu, dengan program ini, air Sungai Bengawan Solo nantinya akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Kami punya konsep, pola, dan rencana pengolahan sumber daya air sebagai upaya untuk menangani dan menyelamatkan Sungai Bengawan Solo agar terbebas dari limbah dan bisa dimanfaatkan," katanya saat wawancara di Pesanggarahan Pakubuwono (PB) IX Langenharjo, Sukoharjo, Minggu (25/8/2019).

Tercemar Limbah dan Sampah, KemenPUPR Upayakan Pengolahan Air Bengawan Solo

Dalam program tersebut, ada beberapa aspek untuk pengolahan air Sungai Bengawan Solo, yang meliput konservasi yang di mencangkup pelestarian, pengawetan, dan pengendalian terhadap pencemaran serta kualitas air.

Lalu aspek pendayagunaan sumber daya air, untuk mendayagunakaan air yang ada, agar dapat dimanfaatkan sebagi air minum, maupun irigasi.

"Ada aspek pengendalian resapan air, sehingga air punya daya untuk bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk energi."

"Tetapi juga punya daya rusak yang tinggi, dengan berbagai permasalahan yang terjadi," jelasnya.

Kemudian yang tidak kalah penting itu aspek peran serta dunia usaha dan masyarakat, ini yang potensi luar biasa dengan jumlah penduduk cukup banyak.

"Untuk penanganan sungai itu harus melibatkan semua pihak tidak hanya pemerintah saja, dunia industri dan masyarakat juga harus berperan," imbuhnya.

Gelar Fashion Show Buntala Anggana, Mahasiswi FSRD ISI Solo Kenalkan Upacara Panggih Ke Anak Muda

Terpisah Ketua Umum Yayasan Warna Warni Indonesia, Krisnina Maharani Tanjung berharap sungai bengawan Solo yang sudah melegenda ini bisa menjadi akses wisata sungai.

Kerena di Kabupaten Sukoharjo terdapat Pesanggarahan Langenharjo PB IX yang ada di pinggira sungai bengawan Solo, itu bisa dijadikan sebagai dermaga sungai.

"Dengan wisata itu, masyarakat bisa menyeberangi sungai, itu sesuatu yang luar biasa," katanya.

Untuk mewujudkan itu memang perlu dukungan semua pihak, masyarakat harus bisa sadar untuk menjaga sungai tidak buang sampah dan limbah di sungai.

"Tadi sudah menyusuri tanggul sungai bengawan Solo, ternyata masih banyak yang harus dibenahi."

"Bantaran sungai harus steril dari pemukiman dan tidak membuang sampah di sungai," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved