Berita Solo Terbaru
Penjelasan Dosen IAIN Surakarta Terkait Disertasi Hubungan Seks di Luar Nikah: Dalam Proses Revisi
Ditemui wartawan di Kampus IAIN Surakarta fakultas Syariah Abdul Aziz meminta masyarakat memahami disertasinnya ini sebagai kajian akademis.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dosen IAIN Surakarta Abdul Aziz yang membuat disertasi Konsep Milk Al - Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non Material buka suara.
Abdul Aziz merupakan mahasiswa program doktoral Interdisciplinary Islamic Studies di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Ditemui wartawan di Kampus IAIN Surakarta fakultas Syariah Abdul Aziz meminta masyarakat memahami disertasinnya ini sebagai kajian akademis dan bukan fatwa.
"Ini hanya kajian akademis dan bukan Fatwa, saya hanya menawarkan solusi dari fenomena yang saya tangkap," papar Abdul Aziz, Rabu (4/9/2019).
Dalam hal ini Abdul Aziz hanya melakukan kajian tokoh dan pemikiran seseorang.
Terkait Disertasinya ini Abdul Aziz mengkaji tentang Muhammad Syahrur baik dari Biografi dan aspek lainnya.
• Disertasi Doktor UNS, Ukuran Dewan Komisaris Hanya Formalitas
• Dua Anjing Milik Bima Aryo Akan Diserahkan ke Polisi Jika Tidak Rabies
• Pajero VS Truk di Sukoharjo, Kedua Mobil Rusak Parah, Satu Orang Luka-luka
• Ratusan Buruh Karanganyar Demo Tolak Revisi UU Ketenagakerjaan
Secara khusus dia mengupas juga tentang pemikiran Konsep Milk Al - Yamin Muhammad Syahrur.
"Jadi itu, bukan pendapat saya dan hanya mengupas pemikiran itu secara akademis," papar Abdul Aziz.
Dia menuturkan, Semua orang bisa membaca dan mengulas pendapat Syahrur sebab hal tersebut terbuka apalagi di lingkungan akademis.
Sementara itu, dengan viralnya disertasinya soal hubungan diluar nikah saat ini juga sedang dalam revisi.
Revisi yang dilakukan dari judul Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non Marital menjadi Problematika, Konsep al-Yamin dalam Pemikiran Muhammad Syahrur. (*)