Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Harga Beras Hitam Tak Stabil, Jumlah Petani Beras Hitam di Karanganyar Menurun Drastis

Jumlah petani beras hitam di wilayah Kabupaten Karanganyar mengalami penurunan drastis dari tahun ke tahun.

Penulis: Reza Dwi Wijayanti | Editor: Garudea Prabawati
TribunSolo.com/Reza Dwi Wijayanti
Dukut Nyoto Pawiro (68) salah satu petani yang masih bertahan menanam beras hitam di Karangpandan, Karanganyar. 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Reza Dwi Wijayanti

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Jumlah petani beras hitam di wilayah Kabupaten Karanganyar mengalami penurunan drastis dari tahun ke tahun.

Hal tersebut diungkapkan oleh ketua Poktan (kelompok tani) Gemah Ripah, Sri Murtini pada Senin (23/9/2019).

"Jumlah anggota Poktan ada 55 tapi sekarang yang menanam beras hitam hanya satu dua," tuturnya saat ditemui di rumah Poktan Gemah Ripah.

Penurunan minat petani untuk menaman beras hitam disebabkan harganya yang tidak stabil.

"Harga beras hitam anjlok jadi petani pindah buat nanam beras putih," ucapnya.

Murtini menjelaskan awal dimulainya penanaman beras hitam di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar di tahun 2008.

Soal Politik Dinasti, Pengamat Politik Univet Sukoharjo: Sistem Organisasi Indonesia Masih Paguyuban

"Sekitar 2008 peluang permintaan beras hitam banyak jadi petani mulai beralih menanam beras hitam," paparnya.

Di tahun 2008 kebanyakan seluruh anggota poktan menanam beras hitam karena peluangnya sangat menjanjikan.

Namun, di beberapa tahun terakhir harga beras hitam menurun drastis akibat banyak pasokan.

Harga beras hitam normalnya Rp 18 ribu per kilogram dan kini turun menjadi Rp 10 ribu per kilogram.

Penurunan harga tersebut membuat petani beralih menanam beras putih yang memiliki harga stabil dari pada beras hitam.

"Banyak yang beralih, apalagi beras putih kan  dikonsumsi semua orang berbeda dengan beras hitam yang di konsumsi oleh orang-orang tertentu," akunya.

Sampai masa tanam ke tiga ini dari data yang di himpun Tribunsolo.com hanya ada seorang petani yang masih bertahan menanam beras hitam yakni Dukut Nyoto Pawiro (68).

Kisah Istri Calon Wali Kota Solo 2020-2025, Saraswati Selalu Restui dan Dampingi Suaminya Berjuang

Wanita di Tuban Ditemukan Tewas di  Dalam Mobil Plat Merah, Korban Sempat Gedor Kaca Mobil

Saat ditemui Tribunsolo.com, Dukut mengungkapkan jika dirinya masih bertahan menanam beras hitam lantaran adanya permintaan dari luar kota.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved